Senin, Januari 30, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home editorial

Birokrasi Perlu Beri Ruang Demokrasi Bagi Mahasiswa Ketimbang Intimidasi

03/12/2022
in editorial
0
Perlukah Parpol Bagi Mahasiswa?
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kasus pemberedelan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Lintas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon masih terus bergulir, kini tiba pada tahap persidangan. Dalam persidangan ini hakim dinilai kurang progresif karena tidak melihat persoalan secara global, dan lebih menyoroti kedudukan penggugat yang dianggap tidak memiliki legal standing karena lewat dari masa kepengurusannya.

Hal ini menambah panjang barisan daftar kurangnya demokrasi mahasiswa dalam memperoleh keadilan sebagaimana mestinya. Mahasiswa yang dalam kasus ini berniat menjalankan kerja jurnalistiknya sesuai kode etik, dalam membela para korban penyintas kekerasan seksual, malah mendapat intimidasi yang berakibat dibubarkan tempat mereka berkegiatan dan produktif.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dimaksudkan sebagai wadah mahasiswa dalam belajar, memperoleh pengalaman, bersolidaritas, kritis, dan aktif malah mendapat hambatan dari kampusnya sendiri. Padahal fungsi tersebut semestinya difasilitasi dengan sebaik-baiknya tak ubahnya UKM lainnya. Tindakan pembungkaman ini menunjukkan masih kurangnya ruang bagi mahasiswa untuk merawat kekritisannya.

Sejatinya, ini menunjukkan masih lemahnya posisi mahasiswa, meski dalam lingkup eksternal sekalipun. Mahasiswa sebagai cendekiawan dalam ranah keilmuan dan agen perubahan, harusnya dipersiapkan menjadi generasi emas yang dapat berpikir kritis, kreatif, dan membawa kemajuan di bidangnya.

Adanya pembungkaman ruang berpendapat ini bukan tidak mungkin malah mematikan nalar kritis mahasiswa yang independen. Mahasiswa dikhawatirkan kehilangan suaranya, karena ketakutan akan intimidasi dan kriminalisasi ini. Hal yang dapat berakibat mahasiswa menjadi bermental penurut yang tidak dapat mengambil keputusan dan hanya mengikuti arus, tanpa meninggalkan makna dan gagasan yang bermanfaat.

Pada akhirnya jika intimidasi dan kriminalisasi mahasiswa ini terus terjadi dalam jangka panjang, akan membawa generasi kita ke arah kemunduran. Pihak pemangku kebijakan menjadi otoriter, dan membawa kebebasan akademik ke arah kemunduran pada represifitas di era terdahulu. Maka perlu adanya kesadaran dan evaluasi terhadap penerapan kebijakan dan kebebasan akademik saat ini.

Berkaca pada banyaknya kasus represifitas ini, para pemangku kebijakan harusnya lebih melonggarkan lagi keotoriteran dan defensifnya terhadap suara-suara mahasiswa. Bagaimanapun dengan pembinaan dan diskusi terbuka, akan memudahkan pengambilan keputusan dan pemerolehan hak dan kewajiban dari pihak terkait, guna penyelesaian masalah secara berkeadilan.

Tags: BirokrasicendekiawanHakimIAIN AmbonintimidasijurnalistikKode EtikKreatifkritislegal standingLPM LintasMahasiswapenggugatProgresifRuang DemokrasiUKM
Previous Post

Degradasi Moral di Kalangan Mahasiswa: Situasi Pandemi Mempengaruhi

Next Post

Dilarang Negara Sejak 2017, Jaringan Hizbut Tahrir Indonesia Ada di UMS

Related Posts

Rencana Perkuliahan Luring UMS, Sudah Siapkah?
editorial

Organisasi Terlarang Ada di Kampus, Perlu Adanya Pengawasan Lebih

by pabelan
09/12/2022
Mahasiswa Perlu Peduli Isu-isu di Kampusnya
editorial

Mahasiswa Perlu Peduli Isu-isu di Kampusnya

by pabelan
26/11/2022
Belajar Tanpa Guru, Digurui Setan?
editorial

Praktik Relasi Kuasa Sudah Tidak Relevan dalam Dunia Pendidikan

by pabelan
19/11/2022
Belum Selesai, Aliansi Mahasiswa UNS Kawal Kasus Kematian Gilang
editorial

Kekerasan dalam Kegiatan Mahasiswa Terjadi Lagi, Perlukah Organisasi Mahasiswa Dibubarkan?

by pabelan
12/11/2022
Rencana Perkuliahan Luring UMS, Sudah Siapkah?
editorial

Civitas Academica Harus Berani Speak Up Terkait Penyelewengan di Kampus

by pabelan
05/11/2022
Next Post
Dilarang Negara Sejak 2017, Jaringan Hizbut Tahrir Indonesia Ada di UMS

Dilarang Negara Sejak 2017, Jaringan Hizbut Tahrir Indonesia Ada di UMS

Premium Content

KIK-METRO ADAKAN LOMBA UNTUK TINGKATKAN MINAT MAHASISWA

KIK-METRO ADAKAN LOMBA UNTUK TINGKATKAN MINAT MAHASISWA

26/03/2015
Intip 3 Cara Ekspresikan Diri Lewat Radio Ala Rinita Gunawan

Intip 3 Cara Ekspresikan Diri Lewat Radio Ala Rinita Gunawan

18/10/2017
Rapma Fm, Kompetisi Makan, dan Sisi Lainnya

Rapma Fm, Kompetisi Makan, dan Sisi Lainnya

02/05/2018
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Editorial
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2022
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2022
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.