Senin, Januari 30, 2023
Pabelan Online
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • Warta
    • Ranah Mahasiswa
    • Liputan Khusus
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pabelan Online
No Result
View All Result
Home Wawancara

Urgensi Konseling Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

10/12/2022
in Wawancara
0
Urgensi Konseling Kesehatan Mental bagi Mahasiswa
0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dewasa ini kesehatan mental menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Kesehatan mental sangat berpengaruh dalam kondisi emosional, psikologis, dan sosial pada individu. Apabila gangguan pada kesehatan mental diabaikan dan tidak segera diatasi, tentunya akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta berdampak buruk pada proses berpikir dan cara berperilaku.

Terdapat beberapa cara untuk menjaga mental mahasiswa agar tetap stabil, salah satunya dengan melakukan konseling. Secara definisi, konseling kesehatan mental adalah proses pemberian bantuan oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami kondisi gangguan kesehatan mental, penyesuaian diri, dan gangguan tumbuh kembang yang negatif.

Reporter Pabelan-online.com berkesempatan mewawancarai Miftah Aulil Amril Sugiantoro, salah satu Asisten Psikolog yang tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Psikologi Indonesia mengenai urgensi adanya konseling kesehatan mental pada Kamis, 1 Desember 2022.

Apa yang sebenarnya melatarbelakangi diadakannya konseling kesehatan mental?

“Latar belakangnya tentu karena semakin ke sini masyarakat kita semakin membutuhkan bantuan psikologis, termasuk di dalamnya adalah tentang kepedulian mereka terhadap kesehatan mental. Kenyataan di lapangan adalah bahwa kerangka berpikir sehat di masyarakat kita adalah sehat fisik. Ada pengabaian terhadap sehat mental. Indeks kesehatan mental di Indonesia menyimpulkan bahwa kecemasan berada di taraf puncak gangguan mental per Oktober 2022. Ditambah banyak sekali akhir-akhir ini kasus-kasus yang di luar nalar, seperti pembunuhan oleh anak kandung, pembantaian keluarga oleh kepala keluarga gara-gara judi, dan pembunuhan istri oleh suami.”

Apakah konseling kesehatan mental tersebut penting dan seberapa besar urgensi konseling untuk mahasiswa?

“Tentu penting, ini sangat penting sekali untuk dijadikan kesadaran kita bersama. Mahasiswa, dengan beragam masalah yang dihadapi, mulai dari tuntutan akademik, keluarga, pertemanan, hingga pribadi. Saya rasa beban ini sudah cukup berat. Ada banyak sekali kasus demotivasi, prokrastinasi, sampai bunuh diri. Gara-gara apa? Kita abai dengan kesehatan mental orang-orang di sekitar kita termasuk mahasiswa pada khususnya. Konseling inilah yang menjadi alat untuk meringankan beban mereka dengan pendekatan psikologis.”

Sebenarnya apa faktor atau penyebab paling umum yang sering ditemui dalam kasus konseling ini?

“Banyak sekali, kita bisa mulai dari tuntutan akademik, keluarga, pertemanan, sampai diri sendiri. Kecemasan berlebih, memendam, dan mengabaikan masalah, insecure, overthinking, moodswing, dan lain-lain.”

Sebenarnya pribadi atau gejala seperti apa yang seharusnya membutuhkan konseling?

“Pertanyaan yang menarik, tetapi sayangnya kepribadian tidak menjadi tolak ukur seseorang membutuhkan konseling. Begitupun dengan gejalanya, tidak ada batas khusus. Tolak ukur seseorang membutuhkan konseling adalah ketika dia merasa dirinya tidak mampu lagi menghadapi realitas kehidupan yang dijalaninya. Banyak sekali kasus yang membutuhkan konseling, oleh karenanya gejala-gejalanya juga tergantung dari masalah yang dihadapinya. Intinya, kebutuhan akan konseling dimulai dari kesadaran dan kesediaan klien untuk melakukan konseling. Sebab dari kesadaran dan kesediaanlah semua masalah klien bisa kita dengarkan.”

Menurut Bapak, seberapa besar dan bagaimana lingkungan sekitar berperan untuk menjaga kesehatan mental?

“Sangat besar, lingkungan adalah faktor yang berpengaruh cukup kuat dalam pendekatan psikologis. Memiliki teman yang support, mendewasakan, dan saling menguatkan itu privilege mungkin ya, karena enggak semua orang ada di sana. Kamu mungkin saja memiliki gangguan moodswing,misalnya, tetapi kamu bisa belajar dari teman dekatmu bagaimana cara menghadapi orang tanpa perlu menaruh banyak rasa yang jadikan dirimu begitu lelah setiap hari. Memiliki tempat untuk bercerita tentang bagaimana hari-harimu, menanggapi dan merasa aman hingga nyaman saya rasa adalah contoh bagaimana kamu bisa menjadi sehat mental.”

Apakah konseling hanya terbatas membahas masalah akademik saja bagi mahasiswa, apakah bisa konseling untuk hal-hal pribadi yang mengganggu kehidupan sehari-hari?

“Tentu bisa semuanya, kompleks. Semua hal yang kiranya klien butuhkan untuk diselesaikan tentu akan didampingi oleh psikolog yang berkompeten.”

Apakah layanan konseling ini juga dibutuhkan untuk tenaga pengajar?

“Tentu perlu, saya rasa sifat konseling ini tidak terikat pada siapa yang akan melakukan konseling, ya. Sebetulnya apabila diperlukan maka pendekatan psikoedukasi bisa menjadi sarana kita untuk meluaskan pemahaman tentang kesehatan mental. Namun, bagi mereka yang membutuhkan bantuan untuk konseling maka dipersilakan juga.”

Menurut Bapak, apa perlu adanya Satuan Kredit Semester (SKS) atau kurikulum terkait kesehatan mental?

“Oh tentu perlu, S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sudah menyediakan SKS tersebut, mata kuliahnya ada. Hanya saja mungkin dosen dan mahasiswa perlu saling bahu-membahu menggembirakan kesehatan mental di depan publik tanpa batasan usia, agar dapat mengedukasi semua kalangan tanpa terkecuali.”

Banyak mahasiswa yang ingin mencoba layanan konseling tetapi masih ragu dan takut untuk membuka diri, bagaimana cara mengatasinya?

“Tidak apa-apa, tidak perlu ragu buat datang ke psikolog karena kami pun secara kode etik akan merahasiakan semuanya. Jadi, juga tidak perlu takut buat konseling, saya rasa memang kita harus “membuang sampah” pada tempatnya. “Sampah” yang dipendam terlalu lama atau bahkan dibuang sembarangan tentu mengakibatkan muncul masalah yang baru lagi. Jadi, ayo buang “sampah” pada tempatnya.”

Apa harapan bapak dengan adanya konseling kesehatan mental ini?

“Saya berharap semoga ini bisa menjadi kesadaran kita semua bahwa kesehatan mental itu adalah hal yang tak kalah penting dengan kesehatan fisik. Mari teman-teman semuanya, kalau kamu merasa tak cukup daya untuk menyelesaikannya sendiri mungkin kamu bisa pergi ke teman dekat yang bisa kamu percaya untuk dengarkan keluh-kesahmu. Jika memang perlu, datanglah ke ahlinya, yaitu psikolog atau biro psikologi terdekat. UMS menyediakan Student Mental Health and Wellbeing Support (SMHWS) untuk konseling gratis, khusus untuk mahasiswa UMS. Dan Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologis (BKPP) UMS menyediakan konseling bersama psikolog untuk masyarakat umum termasuk mahasiswa.”

Reporter         : Khairani Makina

Editor             : Ashari Thahira

Tags: Biro PsikologiBKPPKesehatan MentalLembaga Sertifikasi Profesi Psikologi IndonesiaMahasiswaPsikologiSMHWSUMSUrgensi Konseling
Previous Post

Respons Mahasiswa terhadap Disahkannya UU KUHP: Tolak Pasal Karet

Next Post

Pemilu Raya BEM dan DPM Fakultas Hukum UMS Terlambat, Target Pelantikan Diperpanjang

Related Posts

Bahaya Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus
Wawancara

Degradasi Moral di Kalangan Mahasiswa: Situasi Pandemi Mempengaruhi

by pabelan
02/12/2022
Tindakan Represifitas: Wujud Anti Kritik Rektorat terhadap Mahasiswa
Wawancara

Tindakan Represifitas: Wujud Anti Kritik Rektorat terhadap Mahasiswa

by pabelan
27/10/2022
Menilik Urgensi Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa dan Pencegahannya
Wawancara

Menilik Urgensi Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa dan Pencegahannya

by pabelan
19/10/2022
Jalur Mandiri dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, Dihapus atau Tidak?
Wawancara

Jalur Mandiri dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, Dihapus atau Tidak?

by pabelan
20/09/2022
RKUHP Masih Polemik, Diskusi Publik dan Keterlibatan Masyarakat Jadi Solusi
Wawancara

RKUHP Masih Polemik, Diskusi Publik dan Keterlibatan Masyarakat Jadi Solusi

by pabelan
05/07/2022
Next Post
Pemilu Raya BEM dan DPM Fakultas Hukum UMS Terlambat, Target Pelantikan Diperpanjang

Pemilu Raya BEM dan DPM Fakultas Hukum UMS Terlambat, Target Pelantikan Diperpanjang

Premium Content

Bahas Quarter Life Crisis Hingga Cara Penanganannya

Bahas Quarter Life Crisis Hingga Cara Penanganannya

04/12/2020

LPIK Siapkan Pelatihan BTA Bagi Maba

27/09/2013
Semarakan Milad UMS ke-62, Malimpa Lakukan “Resik Kali Kleco”

Semarakan Milad UMS ke-62, Malimpa Lakukan “Resik Kali Kleco”

31/10/2020
Pabelan Online

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.

Navigasi

  • Cara Mengirim Tulisan
  • Editorial
  • Home
  • REDAKSI Pabelan-Online 2022
  • Struktur Pengurus LPM Pabelan Periode 2022
  • Warta
  • Tentang LPM Pabelan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Warta
    • Liputan Khusus
    • ranah mahasiswa
  • Kilas Balik
  • Opini
  • Resensi
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
  • Sanggar Foto
  • Sosok
  • Editorial
  • Investigasi
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Cara Mengirim Tulisan

© Copyright - LPM Pabelan 2022

Profil LPM Pabelan.