UMS, pabelan-online.com – Universitas Diponegoro (UNDIP) merencakan pemilihan Bakal Calon Rektor (BCR). Rencana rangkaian pemilihan tersebut seharusnya telah dilaksanakan pada Selasa, 7 Maret 2023 lalu. Namun, rangkaian pemilihan sempat ditunda hingga batasan waktu yang belum ditentukan. Hal tersebut dinilai penuh dengan kejanggalan.
Melansir dari laman Instagram @bemfisipundip, menyebutkan proses pemilihan rektor UNDIP tahun 2023 menurut Majelis Wali Amanat (MWA) Nomor 1 Tahun 2022. Bahwa terdapat penjelasan terkait tata cara pemilihan rektor dan pemberhentian rektor UNDIP, serta didalamnya tertuang juga timeline rangkaian pemilihan rektor.
Namun hal tersebut dirasa terdapat sebuah kejanggalan, dimana selisih antara timeline pemilihan calon rektor sampai pada saat proses pelantikan yang sangat jauh. Selain itu, rangkaian pemilihan rektor yang mendekati pemaparan program kerja tiba-tiba ditunda.
Dihubungi tim reporter Pabelan-Online, Sri Mulya Setianingsih selaku anggota Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Advokesma) Pengabdian Masyarakat (Pekat) Himpunan Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Kampus Rembang (HMPSAPR) mengungkapkan, bahwa pemilihan calon rektor yang baru dinilai kurang transparan. Tambahnya, hal tersebut dikarenakan masih banyaknya kejanggalan yang terjadi terhadap pemilihan yang akan dilaksanakan.
“Kejanggalan tersebut dapat dilihat ketika penyuaraan aspirasi oleh mahasiswa pada saat senja di Widya Puraya. Calon bapak baru ( Rektor baru – Red) tersebut tidak ada yang datang satupun,” ungkapnya, Jumat (10/3/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa kualifikasi rektor yang diharapkan mahasiswa yaitu unggul dan mengutamakan kesejahteraan mahasiswa. Namun, sejauh ini masih terdapat kendala dan hambatan yang terjadi dalam kesiapan pemilihan calon rektor baru tersebut.
Selain itu, adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa yang dipicu adanya dugaan bahwa pemilihan rektor dalam rentang waktu periode 2023-2024 ditunda, membuat massa pemilihan tersebut semakin tidak kondusif.
“Ada juga isu-isu yang tidak menyenangkan yang menyerang para atau beberapa calon bapak baru (Rektor baru – Red) menambah suasana kurang kondusif,”lanjutnya.
Ia juga menambahkan, bahwa tentu terdapat kendala dan kritikan pada pemilihan rektor tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak transparansinya calon bapak baru, adanya demonstrasi oleh mahasiswa dan tidak hadirnya para calon bapak baru ketika demonstrasi berlangsung.
Hanif Alfatah Selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNDIP mengungkapkan bahwa adanya pemilihan rektor tersebut sudah sesuai dengan prosedur pendaftaran. Terdapat empat calon bapak baru yaitu dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dekan Fakultas Teknik (FT), Wakil Rektor III dan Kepala Jurusan Kedokteran Umum dari Fakultas Kedokteran (FK).
Ia berharap bahwa, “Calon bapak baru (Rektor baru – Red) tersebut bisa memperbaiki UNDIP jauh lebih baik dari pada periode-periode sebelumnya ataupun rektor-rektor sebelumnya,” harapnya, Jumat (10/3/2023).
Reporter: Shaffira Nuur Fauziah
Editor: Kholisa Nur Hidayah