UMS, pabelan-online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) beberapa pekan lalu melakukan aksi unjuk rasa menuntut penurunan jabatan rektor baru UMMAD. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).
Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais melakukan konferensi pers di Kantor Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah di Yogyakarta mengungkapkan, bahwa PP Muhammadiyah telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai universitas pembina di UMMAD dan menunjuk Rektor Sofyan Anif untuk memimpin sementara di UMMAD.
“Sekali lagi ini tugas pembenahan, memastikan jalannya organisasi itu dengan baik. Pembangunan fisik sudah banyak berubah. Bukan untuk bermaksud apa-apa, semata-mata melaksanakan tugas PP memajukan UMMAD,” ungkapnya, Jumat (24/3/2023).
Ia mengungkapkan kesimpulan sementara terkait adanya tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa UMMAD yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut. Menurutnya, banyaknya ketidaksesuaian antara tuntutan mahasiswa pengunjuk rasa dengan kondisi dan perkembangan yang sebenarnya.
Dihubungi oleh repoter Pabelan-Online Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, Syamsul Hidayat mengungkapkan, saat ini rektor UMS, Sofyan Anif sedang diminta merangkap jabatan rektor di UMMAD.
Ia menambahkan, bahwa saat ini di UMMAD sedang terjadi pergolakan-pergolakan yang dilakukan oleh mahasiswa. Lanjutnya, sementara dari hasil penelusuran yang telah dilakukan oleh staf-staf Sofyan Anif di UMMAD, dalam aksi tersebut tampaknya mahasiswa tidak berdiri sendiri dan ada pihak-pihak oposisi dibelakangnya.
“Mahasiswa melakukan hal tersebut dikarenakan adanya unsur-unsur politik pejabat-pejabat UMMAD yang lama belum bisa legowo karena diberhentikan sehingga melakukan hal-hal seperti itu. Hal tersebut secara tidak langsung bisa membawa efek ke UMS juga,” tuturnya Sabtu, (25/3/2023).
Hidayatullah selaku Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berpendapat bahwa Sofyan Anif tidak dapat disalahkan sepenuhnya terkait adanya aksi unjuk rasa mahasiswa UMMAD tersebut. Menurutnya, Sofyan Anif hanya mengemban amanah dari kebijakan PP Muhammadiyah yang mengutusnya untuk membina UMMAD.
“Tapi jika kita melihat latar belakang adanya rangkap jabatan, hal tersebut dirasa kurang baik. Apalagi mengingat di tingkat Universitas, karena dengan begitu dapat mempengaruhi kinerja di Universitas termasuk Universitas Muhammadiyah Madiun,” tutupnya, Selasa (28/3/2023).
Reporter: Shafy Garneta Maheswari dan Aliffia Khoirinnisa
Editor: Nimas Ayu Sholehah