UMS, pabelan-online.com – Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Surakarta selaku tuan rumah membuka kegiatan Kongres Nasional Ke-XVII pada Senin, 22 Mei 2023. Acara ini berlangsung di Gedung Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Serangkaian kegiatan Pembukaan Kegiatan Kongres Nasional ke- XVII yang sudah berjalan di hari kedua dan dihadiri oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Seminar Nasional bertemakan Resolusi Payung Hukum Persma “Perkuat Militansi, Percepat Regulasi”, yang sesuai relevansi kondisi persma saat ini.
Adil Al Hasan, Badan Pekerja (BP) Advokasi PPMI selaku pembicara mengungkapkan, sebagai media pers baginya harus melihat suatu relevansi persma yang ada saat ini, sebelum meminta upaya hukum.
“Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, melihat bahwa represi hanya terjadi saat berita ketika sudah terbit, padahal jauh dari hal tersebut, sebelum liputan juga terjadi represi, serta masih mengambang dalam pandangan birokrasi,” tuturnya, Senin (22/5/23).
Menutup sebagai pembicara selanjutnya, Andreas Harsono, selaku Human Rigt Watch mengungkapkan, baginya semakin bermutunya persma pada suatu kampus, menandakan semakin bermutu kampus tersebut.
“Tapi sebaliknya, jika pers kampus tidak bermutu, menunjukkan bahwa tidak bermutu suatu kampus. Jadi pers kampus berkaitan erat dengan mutu kampus,” ungkapnya, Senin (22/5/23).
Nurul Lathifah selaku panitia acara mengungkapkan, terkait kendala baginya sudah menjadi hal yang biasa dirasakan, terlebih baginya harus mengkoordinasi orang banyak.
Ifah menambahkan, baginya penunjukkan Surakarta sebagai tuan rumah Kongres PPMI ini merupakan hal yang tidak ia sangka sebelumnya, namun hal ini membuatnya bangga.
“Pastinya dengan kongres dapat mencapai tujuannya, dan fokus terhadap ‘payung hukum persma’, bisa mencapai goals-nya, karena kita sudah mengatur waktu sedemikian untuk Dewan Pers, supaya masuk ke acara ini, dan bisa menyampaikan apa yang teman-teman persma butuhkan,” tuturnya, Senin (22/5/23).
Di kesempatan lain, Noviana salah satu perserta dari Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BP2M) Universitas Negeri Semarang (UNNES) turut mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, diluar pelaksanaan acara seminar ini, koordinasi panitia masih kurang.
Meski begitu, menurutnya seminarnya sendiri sudah bagus, terlebih untuk pematerinya, dan sajian materinya sangat informatif.
“Untuk seminar kali ini sudah bagus, kedepannya bisa ditingkatkan lagi terlebih dalam berjejaring relasi dan akomodasi,” tutupnya, Senin (22/5/23).
Reporter: Seliana Putri
Editor: Shafy Garneta Maheswari