UMS, pabelan-online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) menggelar seruan aksi “Jenguk Rektorat” bertempat di depan Gedung Rektorat UNS pada Kamis, 8 Juni 2023. Seruan aksi tersebut terjadi karena pihak pemangku kebijakan kampus dirasa belum mampu menghadirkan kesejahteraan bagi mahasiswanya.
Seruan aksi tersebut dimulai pukul 14.00, titik kumpul bertempat di tiap gedung fakultas di UNS menuju titik aksi Gedung Rektorat UNS, dengan mengajukan tujuh poin tuntutan.
Tuntutan tersebut diantaranya, pertama berkaitan transparansi Uang Kuliah Tunggal (UKT), kedua transparansi Rencana Keuangan Tahunan (RKAT), ketiga komponen biaya jaket almamater Mahasiswa Baru (Maba).
Kemudian, keempat menuntut terkait masalah perbaikan dan peningkatan layanan kemahasiswaan, kelima transparansi kuota jalur penerimaan mahasiswa baru. Lalu, keenam isu kekerasan seksual, terakhir menuntut tentang pencairan dana reward prestasi, dana delegasi, dan dana kegiatan yang telah dijanjikan semasa audiensi terakhir.
Hilmi Ash Shidiqi selaku Ketua BEM UNS mengungkapkan, bahwa aksi seruan tersebut terjadi sebagai tindak lanjut konsolidasi sebelumnya, dimana mahasiswa mengeluhkan berbagai permasalahan seperti yang telah tertera pada tuntutan mereka.
“Dari pihak kampus sudah menjawab beberapa problematika, tapi seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya pihak kampus enggan guna menandatangani surat tuntutan, dan kampus hanya mampu menjawab. Oleh karena itu, nantinya jika tidak ada kelanjutan atas apa yang telah sampaikan, kami (massa aksi – Red) akan turunkan aksi yang lebih besar lagi” ungkapnya, Kamis (8/6/2023).
Selaku peserta aksi, mahasiswa UNS yang tidak ingin disebutkan namanya berpendapat bahwa masih terdapat program-program yang tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang seharusnya dilaksanakan.
“Seperti terdapat dana yang telat bahkan tidak turun bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dana prestasi maupun yang lain. Bahkan membuat mahasiswa bertanya, UKT kita selalu bayar, tapi dana sekian banyak itu larinya ke mana?” ungkapnya, Kamis (8/6/2023).
Ia menambahkan, keluhan lainnya yakni kurangnya fasilitas guna menunjang kepentingan mahasiswa baik berupa gedung, layanan administrasi, dan lain sebagainya. Selain itu, masih terdapat permasalahan struktur administrasi biaya, yang menurutnya masih kurang transparan.
“Adanya transparansi dana, infrastruktur yang lebih maju. Solusi bagi pengurus rektorat untuk lebih peka lagi tentang permasalahan yang ada di lingkup UNS,” harapnya.
Reporter: Moh. Lukman Alhakim dan Aqil Adhitya
Editor: Shafy Garneta Maheswari