Hadiah dan Alasan
Kasih…
Jikalau waktu tak memberi sempat
Izinkan ruang yang memberi tempat
Meskipun datang dengan cara terlambat
Ini hadiah ini alasan
Aku pun tak pernah beralih
Menetap atau pergi,
Semua hanya dimiliki Ia
Yang memiliki waktu dan ruang
Sedangkan aku ini fana
Jikalau dengan meminta akan berbeda hasilnya
Mungkin batu-batu dan reruntuhan sudah kita pandang
Sebagai keajaiban alam raya
Kuatkanlah hati kasih,
Sebab ikhlas sabar penantianmu akan berbuah
Menjadi nama-nama baru
Jikalau takdir ialah usaha
Mana mungkin semua akan sia-sia
Selamat datang kasih
Termangu
Biar, biar saya saja yang termangu
Sudah jadi rutinitas
Maklum tuan, anak kampung
Bukan maksud,
Tak bermaksud ‘tuk menganggu’
Apalagi menyela
Siapa saya?
Hanya Hamba yang makan, tidur, mandi dan perlu Rahman Rahim-Nya
Haduh-haduh, Tuan
Untuk mempersilahkan?
Tidak dulu
Dulu tidak, sekarang tidak!
Terima kasih jumpaan dan jamuannya
Rayuan Sya la la la
Mengapa aku yang selalu dijadikan lain waktu
Padahal sejauh ini, adalah kisah kita
Dan tanpa mereka seharusnya
Benarnya…
Apakah ada tempatku untuk kamu persilahkan?
Yang awal dulu hanya salamku yang kau ajak, Duduk dan terima
Padahal yang menimbulkan kegaduhan
Adalah debarku
Gaduh ia akan terus menabuh ‘sya la la la’
Hingga hinggap berpendar,
Pada kamu yang salah langkah dan aku yang salah tingkah
Sejujurnya aku tidak pandai merayu
Rayuan ‘sya la la la’
Itu bualan palsu
Berharga murah
Sebab dilahirkan dari lelucon
Penulis: Pratiwi Yulia Saputri
Mahasiswa Aktif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor: Shafy Garneta Maheswari