UMS, pabelan-online.com – Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Univesitas Sebelas Maret (UNS) 2023 mengundurkan diri dari rangkaian PKKMB setelah pembatalan izin kegiatan Rekor Muri dan Student Vaganza (Stuva) pada tanggal 14 Agustus 2023 secara sepihak oleh rektorat.
Dalam konferensi pers PKKMB UNS 2023 yang dilaksanakan pada 21 Agustus 2023 melalui zoom meeting, Rifqi Zidan Habibie selaku ketua panitia PKKMB UNS menjelaskan alasan panitia yang mengundurkan diri dari kepanitiaan PKKMB karena kecewa terhadap pihak rektorat yang membatalkan kegiatan Stuva dan Rekor Muri yang telah dirancang selama 3 bulan.
Lanjutnya, kegiatan itu merupakan acara apresiasi mahasiswa baru (Maba) yang didalamnya terdapat pemecah Rekor Muri dan selebrasi maba dengan Student Vaganza yang mengundang guest star.
Ia menambahkan, bahwa acara tersebut telah disusun sedemikian rupa dengan matang dari mapping hingga mitigasi risiko yang ada, namun tetap ditolak oleh pihak rektorat.
“Terus juga terkait dengan dinamika yang ada, dari panitia unsur mahasiswa pun sedianya sudah beradaptasi dengan dinamika yang ditawarkan beliau-beliau (pihak kampus – Red). Ataupun yang ditawarkan oleh pihak rektorat seperti itu, namun tetap ditolak,” ungkapnya. Senin (21/08/2023).
Hilmi Ash Shidiqi selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjelaskan bahwa dalam dalam Surat Ketetapan (SK) Rektor yang sudah diterbitkan menjelaskan bahwa kegiatan PKKMB pada tanggal 21-23 Agustus dengan Stuva dan pemecahan Rekor Muri itu yang sudah biasa dilakukan setiap tahunnya, pada tahun ini dipisah dari rangkaian PKKMB.
Lanjutnya, pihaknya sudah beradaptasi dengan hal itu dan kepanitiannya diubah menjadi panitia Stuva dan Rekor Muri.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan Surat Izin Kegiatan(SIK), pada tanggal 2 Agustus 2023 untuk Rekor Muri dan Stuva telah ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan kemahasiswaan UNS.
Sedangkan pada tanggal 4 Agustus diadakan agenda dengan panitia pelaksanaan dosen dan dengan panitia Generasi UNS yang salah satunya membahas tentang pemisahan kegiatan Stuva dan Rekor Muri di PKKMB.
Lanjutnya, media sosial dan website panitia Generasi UNS hanya diberi izin untuk menginformasikan kegiatan Rekor Muri dan Stuva setelah tanggal 23 Agustus dengan ditutupnya rangkaian PKKMB UNS 2023 ini.
“Terus di tanggal 09 Agustus 2023 pihak rektorat dan panitia unsur dosen secara sepihak membatalkan kegiatan Rekor Muri dan Stuva. Dan dari teman-teman panitia Generasi UNS pun belum mendapatkan alasan yang secara pasti, secara jelas, dan alasan secara detail terkait dengan kenapa Stuva dan Rekor Muri dibatalkan,” jelasnya.
Hilmi menambahkan bahwa pengajuan konsep baru dengan mengusung konsep Mahakarya Generasi UNS awalnya disetujui oleh pihak rektorat. Namun, pada 11 Agustus 2023 terdapat intervensi dan larangan menggunakan stadion UNS oleh rektorat.
Lanjutnya, pada tanggal 14 Agustus pihak panitia generasi UNS berencana melakukan rapat koordinasi terkait dengan generalisasi konsep acara dan mitigasi mahakarya kepada panitia unsur dosen.
Namun panitia PKKMB dari unsur dosen langsung menyampaikan bahwasanya keputusan pembatalan secara sepihak oleh rektorat yang menyatakan bahwa pada tanggal 24, 25, dan 27 Agustus tidak boleh diadakan kegiatan apapun.
“Kita sudah mencoba untuk berdiplomasi dengan pihak WR 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, bahkan sampai kepada bapak rektor itu sendiri tetapi hasilnya tetap sama,” ujar Hilmi.
Terkait alasan pihak kampus yang menyebutkan Ikatan Kerja Utama (IKU) sebagai alasan pembatalan menurutnya adalah alasan semu karena selama panitia melaksanakan lobbying dan mencoba untuk berkomunikasi dengan pihak rektorat, tidak ada dibahas IKU didalamnya.
“Statement yang keluar di media bahwasanya Ikatan Kerja Utama (IKU) jadi alasan. Pembatalan itu alasan yang dibuat-buat,” ujarnya.
Disisi lain, Riski Sigit Handoko sebagai Koordinator Rekor Muri menanggapi kabar yang beredar tentang penugasan mahasiswa yang dinilai terlalu berat karena terjadi miskomunikasi terhadap peserta terkait ketentuan penugasan itu, dimana ia sudah mempertimbangkan pada setiap kelompok, satu orang membawa sampah tidak sampai 200 gram.
Ia menyatakan bahwa, antusiasme mahasiswa baru mengenai Unless Plastic dalam kegiatan Rekor Muri ini menurutnya ditunjukkan dengan pengumpulan sampah melebihi target dengan jumlah 1,3 ton sampah yang terkumpul.
“Sangat disayangkan kegiatan yang bisa langsung dieksekusi, dibatalkan oleh pihak rektorat secara sepihak,” ungkapnya, Senin (21/08/23).
Mahasiswa baru inisial AY (disamarkan – Red) turut memberi tanggapan jika pembatalan sepihak bukan salah dari panitia. Ia juga turut merasakan kekecewaan panitia yang sudah mengerahkan waktunya untuk kegiatan tersebut.
Lanjutnya, untuk penugasan pengumpulan sampah sudah ia kumpulkan, meskipun kegiatan Rekor Muri itu telah dibatalkan sepihak.
“Walau begitu kita tetap happy ( bahagia – Red) dengan ospek ini yang bisa dikatakan jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan kita tetap berikan apresiasi kepada panitia,” tutupnya Selasa (22/08/2023).
Reporter: Kania Aulia Nazmah Nabilla dan Nadiah Ardiningrum
Editor: Shafy Garneta Maheswari