UMS, Pabelan-online.com- Sejumlah Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta menggelar aksi di Pertigaan Revolusi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN) Yogyakarta pada Jumat, 6 Oktober 2023. Aksi tersebut menolak politik dinasti.
Aksi tersebut dimulai pukul 13.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan titik kumpul Pertigaan Revolusi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN) Yogyakarta. Ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat turut hadir menyuarakan aspirasinya dalam momentum aksi tersebut.
Dengan mengusung judul “Pembungkaman Demokrasi dan Dinasti Politik”, aksi tersebut dilatar belakangi oleh situasi negara yang semakin carut-marut terlebih oleh praktik-praktik politik yang dinilai kotor.
Robi Andrian selaku Koordinator Umum Aksi mengungkapkan, aksi yang diikuti ratusan mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta pada hari ini berjalan cukup kondusif. Terlebih aksi ini mendapat respon positif dari pihak-pihak terkait. Ia menambahkan bahwa aksi ini dilakukan berdasarkan studi kasus yang terjadi di tengah masyarakat.
Robi mengungkapkan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan elemen masyarakat dalam aksi hari ini, karena keduanya memiliki peran dan bukan hanya sebagai objek politik.
“Setiap kebijakan harus dikawal agar pembungkaman demokrasi dan politik dinasti tidak semakin membuat runtuhnya demokrasi di negara ini,” ungkapnya, Jumat (6/10/2023).
Adapun hasil aksi hari ini adalah penyadaran politik pada masyarakat luas bahwa rakyat hari ini harus melawan pembungkaman demokrasi dan menolak segala bentuk politik dinasti. Untuk ke depannya, ia berharap pengawalan tetap terus dilakukan terutama pada pemenuhan hak-hak berdemokrasi dan penghapusan politik dinasti.
“Mereka sudah muak dengan praktik-praktik pembungkaman demokrasi serta politik dinasti yang dilakukan oleh rezim yang berkuasa hari ini. Harapannya aksi ini mampu memberikan penyadaran politik bagi masyarakat luas akan perlawanan terhadap pembungkaman berdemokrasi dan penolakan terhadap politik dinasti,” harapnya.
Ach Mubarok, mahasiswa Universitas Janabadra Yogyakarta sebagai salah satu peserta aksi mengungkapkan inisiasi aksi ini sangat bagus. Hal ini karena ditengah kesibukannya, mahasiswa masih mau mengawal isu-isu dari segala aspek.
“Terutama politik, mengingat beberapa bulan lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi,” ungkapnya, Jumat (6/10/2023).
Ia menambahkan, sangat penting bagi mahasiswa untuk mengawal segala sesuatu yang terjadi di negara ini, terutama masalah kebijakan dan kepentingan rakyat yang lahir dari politik. Hal ini agar mahasiswa juga melek dan peduli pada situasi politik.
Mubarok berharap, aksi yang dilakukan tidak hanya sekali, tapi terus berlanjut untuk mengawal penolakan politik dinasti.
“Sebagai mahasiswa juga jangan kuliah hanya sibuk mengejar angka Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tapi ingatlah dipundak kita juga ada beban tanggung jawab moral. Bagaimana kita juga mengawal kepentingan masyarakat dan kebijakan yang pro dengan rakyat. Jika bukan mahasiswa yang jadi oposisi maka siapa lagi,” Tutupnya.
Reporter: Shafy Garneta Maheswari
Editor: Aliffia Khoirinnisa