Masa orientasi atau kerap dikenal dengan istilah ospek. Dimana semua mahasiswa baru (maba) mulai melakukan sebuah proses adaptasi pada lingkungan kampus. Baik mengenali proses lingkungan kampus, dunia perkuliahan hingga berbaur dengan teman mahasiswa lainnya.
Namun, dibalik itu semua terkadang makna kegiatan tersebut meleset dari tujuan awalnya. Hal tersebut berdasarkan kejadian-kejadian masa orientasi mahasiswa dijadikan sebagai ajang senioritas bahkan perpeloncohan.
Seperti melihat masa orientasi mahasiswa beberapa pekan lalu di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Malang Jawa Timur sempat ricuh akibat pengeroyokan yang dilakukan seniornya. Meski telah berujung kesepakatan mediasi, akan tetapi kejadian tersebut cukup memprihatinkan dan perlu adanya evaluasi.
Pihak kampus seharusnya turut mengontrol kegiatan dan memberikan pengawasan serta sanksi tegas pada pelaku senioritas masa orientasi maba tersebut. Supaya ke depannya, kejadian ini tidak menjadi ajang balas dendam yang turun-temurun setiap masa orientasi mahasiswa.
Dengan adanya pengawasan dan tindakan yang tegas oleh pihak kampus, diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pada diri masing-masing pelaku dan mahasiswa lainnya. Agar mereka paham bahwa tindakan senioritas itu sangat berdampak pada proses pembelajaran, tercorengnya citra baik kampus, terlebih meningkatkan perbuatan aksi perundungan di lingkup kampusnya sendiri.
Para mahasiswa baru hadir untuk dibina dan dibimbing untuk lebih mengenali lingkungan kampusnya. Mahasiswa yang sudah lebih dulu ada di kampus seharusnya dapat menjadi contoh yang baik. Manakala ada perilaku kesalahan yang dilakukan oleh maba itu sendiri, penyelesaian masalah seharusnya dilakukan dengan edukasi maupun diskusi. Bukan malah main hakim sendiri dengan kekerasan.
Maka diharapkan tujuan awal masa orientasi kembali seperti semula untuk mengenalkan lingkungan kampus. Hal ini agar mahasiswa lebih mengenal kampusnya dengan aman, nyaman, dan bangga terhadap kampus yang ia pilih. Terlebih ia bisa menjaring relasi dengan kakak tingkatnya hingga alumni.
Mahasiswa seharusnya sudah memiliki sikap kedewasaan dalam berpikir. Maka dari itu, segala tindakan harus sesuai dengan moral yang ada. Pada dasarnya menyoal tindakan senoritas atau perpeloncohan pada kampus, bukan dengan menghilangkan kegiatan tersebut. Melainkan dengan pembenahan dan sanksi tegas atas perbuatan yang tidak sesuai moral tadi.