UMS, Pabelan-online.com – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Solo 2023 selenggarakan GenBI Mengajar Untuk Negeri (GEMATI) bertemakan “Education & Culture Euphoria” pada Kamis, 19 Oktober 2023 bertempat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Gonilan. Rangkaian kegiatan tersebut adalah bentuk edukasi mengenalkan mata uang rupiah.
GenBI Solo merupakan komunitas mahasiswa penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Terdiri dari lima Universitas diantaranya Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN RMS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Universitas Tunas Pembangunan (UTP).
Kegiatan dibuka pada jam 07.00 WIB. Rangkaian kegiatan seperti senam, edukasi mata uang melalui lukisan, permainan, dan sesi materi diikuti secara antusias oleh peserta didik. Kemudian acara tersebut ditutup dengan pemberian hadiah dan kenang-kenangan kepada peserta didik serta pihak sekolah pada pukul 11.30 Waktu Indonesia Barat (WIB)
Rafiq Arkana selaku ketua panitia acara mengungkapkan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan merupakan bentuk kegiatan GenBI yang berfokus pada sosial dan masyarakat.
“Untuk proker Gemati baru pertama kali. Kebetulan divisi yang mengadakan dari Pendidikan dan Kebudayaan. Maka dari itu, ranah sosialnya mengarah ke SD,” ungkapnya, Kamis (19/10/2023).
Ia menambahkan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengenalan sejak dini kepada peserta didik SDN 2 Gonilan terhadap mata uang rupiah.
“Karena di SD masih awam sekali mengenai mata uang rupiah, kecuali sebatas untuk jajan. Tapi belum paham akan namanya kecintaan (mata uang rupiah – red), makanya dari panitia memberikan materi ‘Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah’,” tambahnya.
Menurut Rafiq, ini menjadi momen pertama kalinya terjun dalam kegiatan anak-anak yang rata-rata usianya di bawah 12 tahun. Karena umumnya mahasiswa lain lebih mengarah pada kegiatan pengabdian masyarakat yang rata-rata sudah dewasa. Ia juga berharap acara yang telah berlangsung ini menjadi sebuah nilai edukasi.
“Allhamdulillah sukses acaranya, meski ada sedikit kendala dan itu bisa teratasi. Nah ini, pertama kali terjun ke anak-anak untuk pengkondisiannya agak susah, apalagi bagi panitia yang basis kuliahnya bukan pendidikan. Kedepannya, ini sebagai edukasi juga terobosan baru materi mengenal uang,” harapnya.
Di sisi lain, Yuri Eko Basuki selaku Kepala Sekolah SD N 2 Gonilan mengungkapkan, bahwa kegiatan semacam ini yang baru pertama kali diadakan di sekolah yang ia pimpin. Menurutnya kegiatan semacam ini sangat bagus. Ia juga menuturkan bahwa kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah.
“Ketika sekolah, kita sadari ilmu pengetahuan itu berkembang. Ketika kita tidak mau belajar, tidak mau mengembangkan diri dan menerima ilmu pengetahuan, maka kita akan ketinggalan,” ungkapnya, Kamis (19/10/2023).
Yuri menambahkan, sekolah-sekolah mulai menggandeng stakeholder terkait untuk mengisi kegiatan yang semacam ini (edukasi – red) . Ia sadari betul, bahwa sekolah dibatasi yang namanya sebuah kurikulum sehingga tidak bisa menerapkan edukasi semacam itu di ruang kelas.
“Kedepannya semakin inovatif, materi-materi yang diberikan kepada anak didik semakin beragam. Sehingga hal itu kedepannya menjadi bekal untuk era yang akan datang,” harapnya.
Reporter: Shafy Garneta Maheswari
Editor: Muhammad Iqbal