UMS, pabelan-online.com – Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Pacitan, gelar aksi unjuk rasa pada Jumat, 13 Oktober 20203 lalu. Aksi terjadi lantaran ketidakmampuan Perguruan Tinggi (PT) dalam menyelesaikan proses akreditasi mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Adapun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU terus mengawal akan realisasi keberlanjutan aksi.
Dilansir dari Pacitanku.com, aksi unjuk rasa yang berawal dari masalah akreditasi jurusan MPI berbuntut pada polemik terpilihnya Ketua STAINU Pacitan yang baru.
Hasan Bahroni, selaku Ketua Koordinator Lapangan aliansi mahasiswa meminta agar pihak perguruan tinggi untuk mempertimbangkan kembali kebijakan sepihak atas terpilihnya Ketua STAINU Pacitan, Syuhada Subir yang merupakan putra mantu dari pimpinan sebelumnya, Imam Faqih Sudja’.
“Kami sebagai mahasiswa sangat menyayangkan keputusan itu, sebab selama 1,5 tahun dia (Syuhada Subir –red) menjabat ketua, tetapi tidak mampu memimpin dalam proses akreditasi hingga menyebabkan delapan mahasiswa belum mendapatkan ijazah,” ungkapnya, Jumat (13/10/2023).
Selain itu, pihaknya juga mendesak agar kampus segera memberikan kejelasan terhadap puluhan mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di jurusan MPI. Di mana dari ketidakjelasan waktu selesainya proses akreditasi tersebut, dikhawatirkan akan berimbas kepada lulusan angkatan tahun berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Senat STAINU Pacitan yang juga sebagai mantan Ketua STAINU Pacitan, Imam Faqih Sudja’ menuturkan, bahwa sedari awal pihaknya sudah mencoba untuk memenuhi tuntutan mahasiswa. Menurutnya tuntutan yang ada hanya masalah waktu.
“Sejak awal kami penuhi dan ini masih berproses karena sejak awal kami kerjasama dengan atasan, ya menunggu tho (akreditasi –red), tapi (mahasiswa –red) tidak sabar,” ujarnya, Jumat (13/10/2023)
Selanjutnya, Faqih menambahkan meskipun tidak mau menandatangani petisi yang disodorkan oleh mahasiswa, pihaknya akan tetap berupaya untuk segera mengatasi masalah ini bersama civitas academica.
Dihubungi oleh Tim Reporter Pabelan-online.com, Ahmad Khozinuddin, selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU mengungkapkan, bahwa pihaknya mengkonfirmasi alasan utama tuntutan aksi terjadi lantaran keterlambatan pihak civitas academica dalam melakukan proses akreditasi pada Progam Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam.
Ozin menambahkan, dirinya bersama rekan BEM STAINU telah melakukan musyawarah bersama dan bersikap moderat terhadap permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
Lanjutnya, menurut pihaknya BEM STAINU Pacitan yang mana sebagai penengah di antara mahasiswa dan kampus, akan menjadi pengawal aspirasi dari mahasiswa.
“Dan ketika aspirasi itu sudah disampaikan, kami mengawal proses realisasinya dari pihak yang dituju oleh mahasiswa.” jelasnya, Jumat (20/10/2023).
Reporter: Kholisa Nur Hidayah
Editor : Ashari Thahira