UMS, Pabelan-online.com – Acara “Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa” digelar pada Rabu, 22 November 2023 di Gedung Edutorium K.H Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara ini juga dihadiri civitas academica UMS, sejumlah mahasiswa memberikan tanggapannya atas acara ini.
Dialog Terbuka di UMS yang diadakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menghadirkan salah seorang pasangan calon (paslon) yakni Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Tidak hanya di UMS, pasangan capres dan cawapres lain nantinya juga dihadirkan dalam Dialog Terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Adapun beberapa mahasiswa UMS yang turut hadir dalam Dialog Terbuka di UMS memberikan tanggapannya atas acara tersebut.
Anas Asy’ari Nashuha salah satu mahasiswa program studi (prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) UMS mengungkapkan, alasan kehadirannya pada acara tersebut karena menyadari perannya sebagai mahasiswa dan juga kaum muslim.
Bagi Anas dirinya yang merupakan kader dari Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus memiliki sebuah keberpihakan dan tidak netral begitu saja.
“Aktivis pergerakan yang turut hadir mendengarkan aktivitas intelektual capres dan cawapres pemimpin kita. Sehingga kita bisa melihat kredibilitas, gagasan yang kemudian diserap dan dikritisi,” ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya, diadakannya acara ini mampu menambah semangat mahasiswa baik dalam organisasi, melek politik, serta menjadi seseorang yang tidak apatis.
“Dari diskusi itu kita mampu menyerap hasilnya dan mampu mengkritisi. Sehingga tidak masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Kedua, teman-teman yang tadi turut hadir bisa kembali mendiskusikannya kembali dalam forum-forum organisasi maupun kelas,” harapnya.
Dikesempatan lain, Ahmada Norma Syinta mahasiswa Fisioterapi UMS turut memberikan tanggapannya atas acara Dialog Terbuka ini.
Menurutnya, adanya Dialog Terbuka ini sangat membantu anak muda dan orang awam, yang kurang mengikuti berita dan informasi terkini mengenai visi misi para paslon.
Lanjutnya, Muhammadiyah yang menyelenggarakan Dialog Terbuka untuk semua paslon, menjadikan citra baru bahwa Muhammadiyah mendukung adanya pencalonan yang sehat.
“Serta membuka peluang agar pemilih nantinya dapat memilih dengan bijak bukan karena ikut-ikutan atau sekedar orang terkenal atau visual yang ganteng,” ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Selain itu, setelah mengikuti Dialog Terbuka Muhammadiyah ini, ia lebih mengetahui arah visi misi serta arah kebijakan yang akan direncanakan capres dan cawapres dengan lebih gamblang.
“Anak muda perlu menggaris bawahi hal-hal tersebut dari paslon lain supaya bisa lebih selektif,” ujarnya.
Muhammad Fauzan Alfatih selaku mahasiswa UMS mengungkapkan alasannya menghadiri Dialog Terbuka itu karena dirinya yang masih awam akan dunia politik, serta ingin lebih mengenal calon pemimpin bangsa dengan visi misi yang dibawanya.
“Sehingga dengan menyaksikan secara langsung, tidak langsung menyimpulkan seperti melihat potongan video di media sosial (medsos),” ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Fauzan juga berpesan, untuk masyarakat umum khususnya anak muda yang mayoritas akan melakukan pemilihan pertamanya, supaya lebih bisa membandingkan visi misi capres dan cawapres agar tidak salah memilih pemimpin bangsa yang ke depannya akan berdampak pada generasi muda.
Reporter: Moh. Lukman Alhakim
Editor: Shafy Garneta Maheswari