Pernah merasa kebingungan dengan berita politik yang semakin rumit? Atau malah jadi ikut-ikutan emosi saat melihat demonstrasi di televisi? Tenang saja, kamu tidak sendirian! Banyak dari kita, merasa kesulitan memahami isu-isu politik yang sedang hangat diperbincangkan. Tapi jangan khawatir, dengan tips sederhana ini, kamu bisa jadi warga negara yang cerdas dan ikut berpartisipasi serta berguna dalam demokrasi.
Namun, sayangnya, banyak di antara kita yang masih belum memahami pentingnya kesadaran politik dan cara mengartikulasikan keresahan yang dirasakan sehari-hari.
Berarti kita harus gimana menyikapinya?
Jangan Gampang Baperan
Sebelum kita terbawa emosi atau menjadi penonton pasif yang mudah terprovokasi, penting untuk memahami konteks dibalik setiap peristiwa politik. Misalnya, ketika mahasiswa turun ke jalan dan mengkritik kebijakan pemerintah, ada pertanyaan yang mungkin sering muncul: “Rakyat yang mana yang mereka wakili?” Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesenjangan antara elit politik, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Jika begitu, kita harusnya gimana, sih?
Cek Fakta Dulu
Sebelum ikut-ikutan komen di media sosial, pastikan dulu informasinya benar. Jangan mudah percaya hoax, ya! Pendidikan politik yang inklusif bisa membantu kita dalam membedakan mana yang opini, mana yang fakta, dan memahami dinamika politik di balik setiap peristiwa.
Pelajari Sejarah
Seperti kata Gramsci tentang hegemoni kultural, sejarah dan pemahaman atas pola kekuasaan sangat penting untuk mengerti mengapa suatu peristiwa terjadi. Dengan mempelajari sejarah politik, kita bisa lebih sadar bagaimana kekuasaan dipertahankan, bukan hanya melalui paksaan, tetapi juga melalui konsensus.
Lalu bagaimana sejarah dapat berkaitan dengan politik?
Pelajari Sejarah Politik
Dengan tahu sejarah, kita bisa lebih paham kenapa suatu peristiwa bisa terjadi. Misalnya, ketika kebijakan DPR yang menganulir keputusan MK itu kemudian menciptakan situasi darurat demokrasi, memahami latar belakang sejarah politik kita membantu mengenali pola-pola kekuasaan yang berulang, dan paham jika segala sesuatu terjadi pasti ada penyebabnya.
Setelah kita paham sejarah politik, lalu apa?
Jadilah Pembelajar yang Aktif
Banyak masyarakat (mungkin juga mahasiswa) yang belum memiliki kesadaran untuk kritis berpolitik, lantaran adanya kesenjangan pendidikan politik. Kesadaran ini, sering kali hanya dimiliki oleh para aktivis atau mereka yang terafiliasi dengan organisasi tertentu. Kabar baiknya, kita semua bisa mengubah itu dengan menjadi pembelajar yang aktif.
Apa langkah konkret pertama yang harus dilakukan?
Baca Berita dari Berbagai Sumber
Jangan cuma baca satu media saja, ya! Dengan baca banyak sumber, kita bisa dapat pandangan yang lebih luas. Pemikiran Marx tentang kesadaran kelas menunjukkan bahwa kita semua harus aktif mencari informasi untuk memahami situasi politik dan sosial-ekonomi kita.
Jangan Cuma Jadi Penonton Aja
Fenomena mahasiswa yang turun ke jalan dan klaim mereka sebagai wakil rakyat menunjukkan bahwa banyak orang di luar lingkaran gerakan politik kita masih terbilang pasif. Sebagai mahasiswa, kita bisa mengubah itu dengan berpartisipasi aktif dalam politik, bukan hanya sebagai penonton.
Karena saat ini masih di musim Pilkada, maka:
Ikut Pilkada
Pilkada itu kayak lagi milih ketua kelas, tapi versi besar, sebesar Provinsi. Pilihlah calon Gubernur yang menurut kamu benar-benar bisa membawa perubahan positif. Untuk itu, kita perlu menilai dan mengukur dan riset dengan serius, kandidat yang akan kita pilih, demi keberlangsungan masyarakat yang sejahtera.
Cari lingkungan yang mendukung
Selain itu, kita juga bisa bergabung dengan organisasi atau komunitas politik yang bisa mendidik dan memfasilitasi partisipasi politik secara lebih inklusif. Terlebih bagi mahasiswa, tentunya akan lebih mudah memperoleh akses jaringan ke organisasi-organisasi aktivisme.
Politik itu Menyenangkan
Sebetulnya, memahami politik itu nggak sesulit yang dibayangkan, kok. Dengan tips-tips di atas, kamu bisa jadi warga negara yang cerdas dan ikut berpartisipasi dalam membangun negara. Kita harus menyadari bahwa pendidikan politik tidak boleh eksklusif; harus ada usaha untuk mendidik masyarakat luas sehingga mereka bisa menjadi peserta aktif dalam proses politik, bukan hanya segelintir orang yang terlibat. Dengan kesadaran yang kolektif, kita bisa menguatkan posisi tawar masyarakat umum dalam arena politik dan memastikan bahwa suara kita benar-benar didengar.
Dengan menggunakan cara pandang seperti tips-tips yang tertera di atas, kita dapat memahami bahwa politik tidak selamanya identik dengan konflik, gejolak, kemunafikan, kebengisan, dan hal ihwal buruk negatif lainnya. Sebagaimana kutipan sebuah percakapan dalam film Enola Holmes “Politics doesn’t interest you, why?”, “Because you have no interest in changing a world that suits you so well.”
Ingat, suara kamu itu penting!
Penulis: FR Adhisti
Editor: Muhammad Farhan