UMS, Pabelan-online.com — Sejumlah mahasiswa menggelar aksi bertemakan september hitam pada 12 September 2024. Aksi ini diberi judul “Parade Melawan Kekerasan Negara” yang dilakukan dari Bundaran Gladak menuju Balaikota Surakarta pukul 13.00 WIB.
Orasi – Seorang peserta demo memberikan orasi tentang perilaku aparat yang represif. Orasi ini menjadi bukti bahwa keberanian dan kebenaran tidak pernah lelah bersuara, pada hari Kamis (12/09/2024).
Rap – Aksi protes yang diiringi lantunan rap penuh kritik terhadap pemerintah mewarnai suasana jalanan. Di tengah kerumunan massa, rap menjadi medium pemberontakan dan ekspresi suara rakyat, pada hari Kamis (12/09/2024).
Graviti – Seorang demonstran sedang menulis pesan kritis menggunakan cat semprot di trotoar, menyoroti tuntutan yang belum terpenuhi. Tulisan “Kanjuruhan belum tuntas 135 +?” menjadi simbol ketidakpuasan terhadap penanganan kasus tersebut, pada hari Kamis (12/09/2024).
Membakar – Para pendemo membakar beberapa properti di depan balai kota. Tindakan ini merupakan luapan emosi yang tidak terbendung, pada hari Kamis (12/09/2024).
Memanas – Seorang demonstran mengangkat flare menandakan semangat perlawanan di tengah aksi protes. Api yang membara di jalan menggambarkan intensitas tuntutan yang sedang disuarakan, pada hari Kamis (12/09/2024).
Puisi – Terlihat seorang demonstran memberikan sebuah puisi kritik. Setiap kata menjadi cerminan kekerasan dari aparat yang represif, mengingatkan bahwa hukum seharusnya melindungi bukan menindas, pada hari Kamis (12/09/2024).
Fotografer: M.Bayu