UMS, Pabelan-online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) kembali mengadakan acara “UI Gerak Bersama” untuk menghentikan budaya pemerkosaan di kampus. Serangkaian acara ini dilakukan sejak akhir Agustus hingga 24 September 2024.
Acara UI Gerak Bersama mengusung tema “Menghapus Budaya Perkosaan untuk Mencegah Kekerasan Seksual di Kampus” yang berkolaborasi dengan aliansi UI Anti Kekerasan Seksual. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyosialisasikan isu kekerasan seksual di Universitas.
Dihubungi reporter pabelan-online.com, Aura Malika selaku Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FH UI menyampaikan bahwa, UI Gerak Bersama dilatarbelakangi oleh maraknya kekerasan seksual yang melibatkan civitas academica. Hal itu mendorong BEM FH UI untuk mengadakan acara guna meningkatkan kesadaran terhadap kasus-kasus kekerasan seksual.
Ia menyampaikan bahwa, UI Gerak Bersama merupakan acara tahunan yang dimulai sejak tahun 2019. Panitia terbagi menjadi beberapa tim yang melakukan sosialisasi di fakultas-fakultas yang telah ditentukan secara informal.
“Jadi kami melakukan roadshow ke fakultas-fakultas selama total 13 hari. Beberapa fakultas digabungkan untuk menyampaikan isu-isu terkait kekerasan seksual,” ungkapnya, Sabtu (21/9/2024).
Aura menjelaskan terdapat beberapa perbedaan dengan acara tahun-tahun sebelumnya. Pertama, UI Gerak Bersama tidak menyelenggarakan seminar seperti biasanya. Kedua, acara ini berkolaborasi dengan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) UI yang diadakan oleh mahasiswa UI.
Dalam mewujudkan acara tersebut, Aura dan tim merasakan berbagai tantangan, terutama ketika mahasiswa tidak menunjukkan antusiasme terhadap isu kekerasan seksual. Karena acara ini diadakan secara segmentasi di fakultas-fakultas, tidak semua orang tertarik menghadiri seminar tentang kekerasan seksual dan sangat disayangkan.
“Harapan dari UI Gerak Bersama ini adalah tidak ada lagi kekerasan seksual, dan agar ruang aman dapat tercipta bagi kita semua, tanpa memandang gender, baik perempuan maupun laki-laki,” tutupnya.
Dihubungi pada kesempatan lain, Fadhil Muhammad salah satu mahasiswa UI yang menganggapi bahwa acara ini meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap kasus kekerasan seksual. Meskipun sosialisasi sudah dilakukan saat OKK, banyak mahasiswa yang belum sepenuhnya memahami isu kekerasan seksual.
Selama mengikuti acara tersebut Fadhil merasa lebih memahami isu mengenai kekerasan seksual.Ia menambahkan bahwa acara ini memberikan dampak yang luas terhadap pemahaman tentang kekerasan seksual.
“Ke depannya pelaksanaan UI Gerak Bersama dapat menjangkau lebih banyak peserta, tidak hanya dari kalangan civitas academica, tetapi juga masyarakat umum. Karena menurut saya, pendidikan tentang kekerasan seksual sangat penting,” harapnya.
Reporter: Kania Aulia Nazmah Nabilla
Editor: Ferisa Salwa Adhisti