sastra
Serangkum Kata Untuk Gadisku
Untuk Sang Gadisku Pagi butaku tak lupa mengisi dahaga Hingga adzan berkumandang, kuserahkan diriku sepenuhnya Berjalan di dinginnya hari, dengan setumpuk kenari Mengingat apa yang
Kerjasama
Sebuah ponsel ditempelkan ditelinganya, raut wajahnya tampak serius saat memulai pembicaraan. “Ayah punya misi rahasia besar untuk kalian. Segeralah kalian untuk ke kamar sekarang juga!”
Menuai Yang Ditanam
Pemandangan matahari terbit di sini tak pernah gagal memukau penglihatan. Di atas bukit yang langsung berhadapan dengan laut inilah tempat Wati berdiri sekarang. Hamparan tanaman
Kuda Terakhir
Tergagap bangun dini hari, Kirman tak melihat Astuti di sebelahnya, Kirman beranjak dengan secepat kilat mencarinya, tanpa membersihkan diri tak pula menggosok gigi. Kirman mendaki