Tak Mau Repot Mentoring, Sertifikat Palsu Jadi Jalan Pintas

LPM Pabelan

UMS, pabelan-online.com — Supaya dapat mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan, beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kedapatan berbuat curang dengan memalsukan sertifikat mentoring.

Abu Bakri Royani, selaku Kepala Sub-bidang (Kasubbid) Mentoring, terlebih dahulu menjelaskan bahwa kegiatan mentoring wajib diikuti setiap mahasiswa UMS. Selepas dari kegiatan mentoring, nantinya mahasiswa akan mendapat sertifikat yang bisa berguna untuk mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan. “Artinya kalau mereka belum lulus mentoring, ya mereka tidak bisa mengambil mata kuliah tersebut (Kemuhammadiyahan – red),” jelasnya pada tim Pabelan Online, Jumat (22/03/2019).

Ia mengungkapkan, banyak mahasiswa mengadu kehilangan sertifikat ketika dikumpulkan pada dosen pembimbing masing-masing. Bahkan ada mahasiswa yang mengaku sertifikatnya hilang, padahal lulus mentoring saja belum. Adanya hal tersebut memicu Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS untuk mengambil sikap. LPPIK pun akhirnya memutuskan syarat pengambilan mata kuliah Kemuhammadiyahan tak hanya sekadar mengumpulkan sertifikat mentoring. “Melainkan mentoring nanti bakal dijadikan sebagai mata kuliah 0 SKS,” bebernya.

Baca Juga: Jumlah Dosen Kurang, Ini Solusi Dekan Farmasi UMS

Ketua Mentoring Fakultas Agama Islam (FAI), Yansen Utama Putra pun menuturkan, pihak LPPIK sendiri memiliki data peserta dari awal mentoring hingga lulus mentoring, baik dalam bentuk soft file maupun hard file. Data inilah yang menjadi kunci untuk mengetahui peserta lulus mentoring atau tidak. “Jadi kalau misal adik mentor mau berbuat curang itu sangat sulit sekali dan tidak akan bisa,” tandasnya.

Yansen berujar, bahwa kasus pemalsuan sertifikat mentoring baru diketahuinya sejak beberapa bulan lalu. Ia membenarkan ada beberapa mahasiswa yang kedapatan memalsukan sertifikat tersebut. “Mereka mencoba memalsukan dengan menjiplak sertifikat mentoring dari desainnya. Tulisan kata-katanya itu dijiplak semua. Cuma ketahuannya itu dari kertasnya yang berbeda, dan tulisan LPPIK yang tidak timbul,” jelasnya saat ditemui tim Pabelan Online, Selasa (19/03/2019).

Reporter       : Mg_Devi dan Mg_Abror

Editor           : Widia Arum Pratiwi

Also Read

Tinggalkan komentar