Aku Ingin Pulang Lebih Malam Lagi Bagian 1

LPM Pabelan

Malam semakin larut, hawa dingin setelah hujan, rasa kantuk dan lelah yang mendera, membuat kecekatan kami melambat. Namun, aku dan teman-teman karang taruna masih harus bertahan menuntaskan pekerjaan yang belum usai. Tak terdengar candaan dan ledakan tawa lagi. Pekerjaan masih menumpuk, belasan hadiah masih belum di kemas, masih ada tiga ribu kupon yang belum dan sedang digarap. Sementara itu kami hanya mempunyai dua printer dan 3 laptop. Ini semua harus selesai paling lambat besok sore. Sudah dipastikan akan ada oknum yang tetap terjaga matanya.

“Oh iya, hadiah jalan sehat, lomba ibu-ibu sama lomba anak-anak dipisah ya!” kata Mas Danang mengingatkan.

“Udah Mas. Ini yang belum dibungkus tinggal lomba anak-anak. Oh iya Mas setelah semua hadiah terbungkus pemudi ijin pulang yah udah malem,” pintaku

“Oh iya nggak papa, biar semua cowok yang lembur. Lagian ini udah malam banget,”

Raut wajah pemudi karang taruna  mulai sumringah. Mereka senang karena sebentar lagi  akan segera pulang. Berbeda denganku. Dalam benakku ingin menemani para pemuda itu untuk menyelesaikan tugas ini. Selain tanggung jawabku sebagai sekretaris, aku merasa malas berada di rumah. Rumah yang saat ini bagai sompok. Bukan karena fisiknya namun lebih pada keadaan yang sedang kalut dan kata orang rumah akulah sumber kekalutan di sompok itu. Namun, jika aku berada di sini tanpa ada seorang gadis yang menemaniku, akan ada gunjingan yang memekakkan telingaku.

 

Penulis adalah Ayu Purwaningsih.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar