Dekan FAI Bicara Perbedaan Pondok Shabran dan PUTM

LPM Pabelan

Reporter : Nur Risqi Febriandika

Sukoharjo-Dalam ceramah singkatnya saat acara buka bersama di kediaman direktur Shabran, Fatah Santoso selaku Dekan FAI UMS memaparkan perbedaan mendasar antara Shabran dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Ia menuturkan bahwa Shabran memiliki karakter yang berbeda dengan PUTM, Jumat (10/7/2015).

Ia menuturkan bahwa dalam beridiologi dan bermuhammadiyah lulusan Shabran jauh lebih loyal ketimbang PUTM. Lanjutnya, banyak lulusan PUTM yang justru beralih dan aktif di organisasi lain. “Alumni PUTM dalam ilmu ‘ketarjihannya’ ada yang pindah ke organisasi lain,” ujarnya dalam ceramah singkatnya.

Di umurnya yang sudah menginjak tiga puluh dua tahun, para lulusannya sudah banyak yang meraih gelar doktoral. Walaupun demikian, ia juga berpesan bahwa mahasantri Shabran harus bisa imbang antara tauhid dan keilmuannya sebab hal tersebut ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. ”Walaupun ada kritikan bahwa mahasantri  Shabran masih lemah dalam hal ketarjihan, harus segera mengejar ketertinggalan.”

Ia juga sempat berapi-api serta meninggikan suaranya ketika menyinggung mahasantri Shabran yang terlalu aktif berorganisasi hingga melupakan kuliah. Oraganisasi memang perlu namun jangan sampai mengganggu perkuliahan. ”Bukan mahasantri shabran namanya jika aktif berorganisasi tapi melupakan kewajiban utamanya yakni kuliah,” ujarnya dengan suara tinggi.

Salah satu mahasantri Shabran yang tdak ingin disebutkan namanya menanggapi hal tersebut. Menurutnya, memang dalam mencetak generasi ulama tarjih, Shabran  masih ketinggalan dengan PUTM. Namun justru itulah letak kelebihannya, sebab out put yang dihasilkan  tidak seragam melainkan beragam. ”Ada yang jadi politikus, ada yang jadi cendikiawan dan ada juga yang jadi ulama,” tuturnya, Jumat (10/7/2015).

Editor : [PWDR]

Foto : Risqi

Also Read

Tags