Kisah Tanah Urban dan Kepahitannya

LPM Pabelan

Budak Urban Gegap gembita menyambut peradaban Layaknya kehidupan dengan keabadian Benderang menyelimuti kelam Bagai atma ditabur kenikmatan   Budak urban Memenuhi persimpangan, lorong-lorong, tepian kota

Di Bawah Hujan Rayuan

LPM Pabelan

Seribu Rayuan Aku bukan tak memiliki jawaban, Sayang Aku bahkan memiliki seribu rayuan melenakan Aku hanya mengikatnya erat, berusaha menahan Jadi jangan terlalu keras mengusahakan

Merebah dalam Peluk-Nya

LPM Pabelan

Hasrat yang Berkabung Ke mana hilangnya tekad? Padahal pemujaan rutin dilakukan Doa adalah pengantar, keteguhan terkuat Melangkah ragu, keniscayaan binasa Izin dulu, siapa yang berkuasa?

Tenggelam dalam Semu

LPM Pabelan

Rona Asmara Tahukah kau, Saat mataku terpana akan pesona Tiada henti bayangmu hinggap di bola mataku Bisakah  kita merapat Tuk mengenal  lebih dekat, Bisakah rasa