Dosen Kesmas UMS Temukan Obat Antibiotik Baru

LPM Pabelan

UMS, pabelan-online.com – Ambarwati, Dosen Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  berhasil menemukan bakteri spesies baru yang mampu menghasilkan antibiotik terbanyak. Hal tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Prodi (Kaprodi) Kesmas.

Antibiotik merupakan salah satu obat yang bermanfaat, terutama pada dunia kesehatan dan farmasi karena bisa menjadi solusi berbagai permasalahan penyakit infeksi yang ada di Indonesia. Obat antibiotik mampu menghentikan perkembangan bakteri berbahaya yang berada dalam tubuh dan paling sering digunakan untuk mencegah infeksi.

Hal yang mendorong Ambarwati melakukan penelitian secara mendalam mengenai penciptaan antibiotik karena kebanyakan orang menganggap bakteri itu jahat, ia ingin membuktikan bahwa bakteri juga bisa bermanfaat bagi manusia.

Bakteri yang sering dianggap jahat oleh kebanyakan orang ini bersifat merugikan dan buruk bagi kesehatan. Ketika tubuh terinfeksi bakteri yang bersifat jahat, maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, bahkan kematian.

Ambar tak setuju dengan statement yang demikian, karena menurutnya, Allah tak hanya menciptakan bakteri penyakit saja, tapi juga menciptakan obat dari bakteri. “Allah itu Maha Adil,” serunya, Rabu (19/2/2020).

Terbukti, Ambar berhasil menemukan spesies baru, Streptomyce yang salah satunya berpotensi sebagai anticandidal (anti jamur candida red). Jamur candida adalah penyakit jamur yang tidak boleh disepelekan jika sudah berkembang biak di luar kendali karena dapat menyebabkan gejala serius. Jamur penghuni tubuh manusia ini biasanya tumbuh di area yang lembab dan panas, seperti area genital (alat kelamin –red) dan area tertentu pada kulit.

Bakteri Streptomyces merupakan jenis bakteri yang mampu menghasilkan antibiotik terbanyak, yakni dengan persentase sebesar 75-80% dan merupakan spesies baru karena persentase kemiripan dengan bakteri lain hanya 91%. Jika persentase kemiripannya mencapai 97%, maka bakteri Streptomyces tidak bisa dikatakan sebagai spesies baru.

Spesies baru yang Ambar temukan ini berdasarkan dari penelitian disertasi (karangan ilmiah –red) di bawah bimbingan promotornya, Triwibowo Yuwono, Subagus Wahyuono, dan Sukarti Moeljopawiro.

Ambar bersama dengan tim promotornya telah memulai proses submit ke National Center for Biotechnology Information (NCBI), dengan mengajukan nama Streptomyces cemorosewuensis sp. Nov.  Pengajuan nama tersebut didasarkan pada lokasi pengambilan sampel, yakni di dataran tinggi Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Sri Darnoto, selaku Kaprodi Kesmas mengaku bangga pada Ambar. Darnoto juga mengatakan, jika akan ada bentuk apresiasi yang diberikan, mengingat prestasi yang telah ditorehkan oleh Ambar terhadap nama baik universitas dan Prodi Kesmas. “Dengan adanya hal ini, kami berharap agar dosen-dosen yang lain bisa termotivasi untuk dapat berprestasi di bidangnya masing-masing,” harapnya, Rabu (19/2/2020).

Reporter         : Aprilia Aryani Dewi Kurniawati

Editor             : Novali Panji Nugroho

 

Also Read

Tinggalkan komentar