Bedanya Editorial dengan Opini

LPM Pabelan

Sepintas kedua rubrik itu nyaris tak ada bedanya. Secara bahasa, editorial berarti tajuk rencana. Bisa juga dipahami sebagai artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan redaksi mengenai beberapa pokok masalah. Singkatnya, editorial adalah sikap redaksi terhadap sebuah isu yang menjadi berita utama atau biasa disebut Headline.

Muncullah pertanyaan, memangnya media massa atau redaksi boleh memberikan sikapnya? 

Tentu saja, boleh. Bahkan, itu penting untuk menunjukkan keberpihakan sebuah media. Anggapan bahwa media itu netral adalah kekeliruan yang sudah lama dipercaya oleh publik. Sebab, media memang harus memihak. Sedangkan netral berarti tidak memihak, pasif, dan tidak memiliki sikap. Sementara itu, menyaksikan sebuah kejahatan dan memilih untuk netral sama halnya dengan membiarkan kejahatan itu terjadi. 

Analoginya, anggaplah di dalam sebuah ruangan terdapat A dan B. A mengatakan bahwa di luar, cuaca sedang hujan deras, sementara B mengatakan bahwa di luar tidak hujan. Sebagai yang tidak mengetahui cuaca karena di dalam ruangan, dalam hal ini, netral berarti Anda tidak peduli dan tidak mengambil sikap. Sedangkan jika Anda independen, yang anda lakukan adalah keluar ruangan dan mengeceknya sendiri. Maka, mau bagaimanapun, media harus menunjukkan keberpihakannya.

Lantas, kepada siapa media harus berpihak?

Media harus berpihak kepada kaum yang lemah, termarjinalkan, dan tertindas atau korban. Penting untuk digarisbawahi, editorial ditulis oleh redaksi bukan perorangan, apalagi orang lain yang diluar redaksi. Sebab, editorial mewakili sikap sebuah media massa yang memiliki kewajiban untuk mengedukasi, memahamkan, dan mencerahkan publik agar dalam setiap pengambilan keputusan tidak merugikan dirinya sendiri.

Apa bedanya dengan opini?

Opini, secara bahasa adalah pendirian, pendapat, atau pikiran. Meski bisa ditulis dengan kelompokan, biasanya, opini ditulis oleh perorangan. Walaupun telah dilakukan penyuntingan oleh editor di redaksi, tulisan opini sama sekali tidak mewakili sikap redaksi apalagi sebuah media. Sebab, naskah opini hanyalah hasil pemikiran yang ditulis berdasarkan subyektivitas penulisnya. 

Mau bagaimanapun, tugas media hanyalah mewadahi publik untuk menyuarakan pendapatnya. Entah orang miskin, korban pelecehan seksual, bahkan pejabat pemerintah, mereka memiliki hak yang setara dalam menyuarakan pendapat lewat media agar tulisannya dapat disampaikan ke khalayak yang lebih luas. Media tidak boleh membeda-bedakan latar belakang alias pilah-pilih penulis dalam menerbitkan tulisan kontributor. 

Sebab, media harus objektif. Media yang berintegritas tidak boleh dipengaruhi oleh pihak manapun dalam menerbitkan karya kontributor. Proses penyuntingan yang dilakukan oleh editor juga tak boleh mengubah konteks apalagi narasi yang dibuat penulis. Tugas editor hanyalah memastikan sebuah tulisan nyaman dibaca dan layak diterbitkan karena memenuhi standar artikel media massa.

Memang benar, kadangkala redaksi menolak menerbitkan naskah yang dikirimkan kontributor. Alasannya tidak lain tidak bukan karena tulisan tersebut belum layak atau tidak memenuhi standar tulisan media massa. Bukan karena pilah-pilih penulis atau mempertimbangkan latar belakang kontributor. 

Di sisi lain, mengingat saat ini penggunaan Artificial Intelligence (AI) begitu marak, media juga perlu memastikan tulisan kontributor adalah karya yang orisinil. Redaksi tentu saja mampu membedakan mana tulisan AI dan mana yang buatan manusia sungguhan. Wajar jika naskah yang ketahuan ditulis menggunakan AI akan langsung ditolak mentah-mentah oleh redaksi.

Singkatnya, opini adalah karya kontributor alias penulis merupakan pihak ketiga yang sama sekali tidak mewakili pandangan apalagi sikap redaksi. Sedangkan editorial ditulis oleh redaksi dan mewakili sebuah media massa terhadap sebuah berita yang diterbitkan. Dalam pabelan-online.com, artikel editorial ditulis dalam rubrik Editorial. Maka, artikel editorial tergantung pada sebuah isu yang diangkat dalam Headline. Sementara itu, artikel opini ada di dalam rubrik Opini, dan ditulis oleh kontributor.

Also Read

Tinggalkan komentar