UMS, Pabelan-Online.com – Proses pendaftaran peserta Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILWA) 2018 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Sabtu 19 April 2018 mengalami sedikit kendala. Hal tersebut dikarenakan belum adanya peserta pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden hingga dua kali perpanjangan.
Dilansir dari UU No. 1 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta No. 1 Tahun 2017, Pemilihan Umum Mahasiswa merupakan suatu proses pendidikan politik bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta menuju kehidupan politik yang lebih demokratis dan bertanggung jawab.
Tertanggal 10 April 2018 telah dibuka pendaftaran peserta Pemilwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden lembaga eksekutif maupun legislatif yang diusulkan oleh partai mahasiswa. Pendaftaran tersebut dibuka dari tanggal 10-14 April 2018 yang bertempat di Kantor KPUM.
Kendati demikian, hingga pada tanggal tersebut belum adanya peserta Pemilwa yang mendaftarkan untuk ikut andil dalam pesta demokrasi terbesar di UMS. Perpanjangan waktu telah diberikan oleh KPUM hingga tanggal 17 April 2018. Tetapi, perpanjangan yang pertama pun masih terkendala karena belum adanya pendaftar, kemudian terjadi perpanjangan yang kedua hingga tanggal 19 April 2018 sampai pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Dua Paslon Capres-Cawapres Siap Melaju di Pemilwa
Ketua KPUM terpilih, Fahrur Rizky Dewantara, menyatakan untuk saat ini ada tiga partai yang lolos proses verifikasi, masing-masing mewakili eksekutif dan legislatif, ketiga partai tersebut yaitu Partai Humanis Progresif (PHP), Partai Sembilan Setengah (PSS), dan Partai Gerakan Perubahan Pemuda (Gapapa).
Hanya terdapat beberapa partai yang mengajukan untuk mengikuti proses verifikasi, dengan mencalonkan sebagai peserta pemilwa legislatif dan belum adanya pasangan calon eksekutif. Ferdian Budi Ar-Rouf selaku Presiden Partai Horison menyampaikan bahwa dari Partai Horison tidak mendaftarkan pasangan calon eksekutif maupun legislatif.
Alasan tersebut dikarenakan terdapat beberapa perubahan sistem proposional terbuka, sehingga menimbulkan dampak jika terdapat salah satu fakultas yang tidak mengajukan, otomatis secara keseluruhan akan gugur. “Targetnya nggak bagus, dan dampak untuk mahasiswa umum nggak terasa, karena sistem baru,” keluh Ferdian pada Sabtu, 19 April 2018.
Menanggapi mengenai perubahan sistem, Fahrur mengutarakan sistem Pemilwa yang menganut sistem terbuka akan lebih banyak menarik partisipasi mahasiswa untuk memilih. Ia juga berharap Pemilwa tahun ini dapat berjalan dengan lancar. “Semoga bisa berjalan dengan lancar, soalnya kelancaran bergantung pada peserta dan panitia bekerja sama, juga mahasiswa umum yang mencoblos lebih banyak dari tahun-ketahun,” tanggap Fahrur pada hari Sabtu, 19 April 2018
Reporter : Rizal
Editor : Anisa Cintya
Baca juga: Mahasiswa UNS Kenalkan Desain Interior Bertema Industrial Minimalist