UMS, pabelan-online.com – Sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari buruh, mahasiswa, dan pelajar gelar aksi unjuk rasa dalam rangka Hari Buruh Internasional pada 21 Mei lalu. Aksi tersebut bertepatan dengan peringatan reformasi juga sebagai bentuk kritikan atas berbagai kebijakan dan program pemerintah.
Dilansir dari cnnindonesia.com, aksi yang dilakukan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat ini merupakan upaya untuk mengkritik berbagai kebijakan dan program pemerintah yang dinilai hanya demi kepentingan investasi. Salah satu kritikannya yaitu program magang Kampus Merdeka yang dinilai sebagai bentuk baru dari perbudakan modern berkedok magang.
Nining Elitos, selaku Juru Bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) berpendapat, dengan adanya program magang, mahasiswa hanya akan mengerjakan perintah atasan tanpa bisa berinovasi. Selain itu, program ini merupakan dampak dari hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) serta regulasi pemerintah yang sewenang-wenang.
“Suka-sukanya kekuasaan membuat regulasi. Omnibus Law katanya untuk rakyat tetapi jutaan rakyat jadi korban PHK, jutaan rakyat tidak bisa bekerja,” ujar Nining lewat orasinya, Sabtu (21/5/2022).
Rani Puspitasari, mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi merasa bahwa kritik yang disampaikan dalam aksi tersebut kurang tepat. Menurutnya, justru dengan adanya program ini menjadi kesempatan emas untuk berkembang serta berinovasi sesuai minat dan bakat.
“Menurutku itu wajar dilakukan oleh kaum buruh, mereka hanya melihat dari kacamata luar saja. Selain itu, mereka juga menganggap kalau kerja di perusahaan pasti mendapat tekanan besar dan sulit untuk berinovasi, padahal pada kenyataannya tidak seperti itu,” ungkapnya, Jumat (27/5/2022).
Selaras dengan apa yang dikatakan Rani, Ahmad Fikri yang juga mahasiswa aktif UMS dari Prodi Ilmu Komunikasi turut berpendapat, program ini memiliki banyak manfaat dan inovasi baru. Ia juga mengungkapkan, seharusnya program ini mendapat dukungan dari banyak pihak melihat dari banyaknya manfaat yang bisa dirasakan.
“Perlu digarisbawahi bahwa program magang Kampus Merdeka yang tergolong masih baru ini tentunya diperlukan support dari segala pihak, baik pemerintah hingga masyarakat. Sehingga tujuan baik dari program ini dapat tercapai sesuai rencana,” imbuhnya, Jumat (27/5/2022).
Reporter : Widyawati Dian Putri Utami
Editor : Anisa Yuliana Pertiwi