Keterbatasan tidak menjadi batasan mutlak bagi mahasiswa berkebutuhan khusus untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dikutip dari laman uny.ac.id, terdapat enam orang calon mahasiswa tunanetra yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Reporter Pabelan-online.com berkesempatan menggali informasi terkait Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PBL) bersama Donni Prakosha, salah seorang Dosen Prodi PLB Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) pada Rabu, 1 Juni 2022.
Bagaimana kebijakan kegiatan belajar mengajarnya bagi mahasiswa disabilitas?
“Kebijakan belajar mahasiswa disabilitas berdasakan Peraturan Rektor Nomor 21/2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Jalur Seleksi Mandiri, dan Peraturan Rektor UNS Nomor 31/2020 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana yang salah satunya ditegaskan bahwa, dalam proses pembelajaran dosen memperhatikan dan mengakomodasi kebutuhan khusus, keterbatasan, dan/atau hambatan yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus atau disabilitas yang tertera di pasal 13 poin 10. Demikian juga dalam hal penilaian, ditegaskan bahwa penilaian bagi mahasiswa berkebutuhan khusus dilakukan secara fleksibel dengan mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan yang dimiliki sesuai dengan pasal 28 poin 13. Berdasarkan hal tersebut dosen dapat melakukan modifikasi pembelajaran, materi ajar, serta metode pembelajaran.”
Bagaimana sistem penerimaan peserta didik bagi mahasiswa disabilitas?
“Di UNS memiliki jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN, dan jalur mandiri. Berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 1150/2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerimaan Mahasiswa Baru yang antara lain membuka Seleksi Mandiri Jalur Disabilitas (SMJD). Calon mahasiswa dapat memilih jalur SMJD untuk masuk di UNS, tetapi tidak menutup kemungkinan calon mahasiswa dapat mengikuti seleksi melalui jalur yang lain. Pada tahun lalu dan tahun ini ada calon mahasiswa yang mengikuti ujian masuk melalui jalur SBMPTN juga.”
Bagaimana ketentuan kurikulum untuk PLB UNS ini, khususnya bagi mahasiswa dengan disabilitas?
“Ketentuan kurikulum untuk pendidikan khusus di UNS menggunakan kurikulum jenis duplikasi modifikasi. Artinya kurikulum yang digunakan sama dengan kurikulum untuk mahasiswa non disabilitas, tetapi pada saat pembelajaran untuk materi ajar dimodifikasi. Sehingga mahasiswa disabilitas dapat mengikuti pembelajaran atau perkuliahan.”
Berapa jumlah rata-rata mahasiswa disabilitas di PLB UNS ini?
“Mahasiswa disabilitas yang ada di UNS adalah tunanetra dan tuli atau tunarungu. Jumlah mahasiswa disabilitas di tiap kelas ada tiga sampai empat mahasiswa.”
Bagaimana metode pembelajarannya khususnya buat mahasiswa disabilitas?
“Saya menggunakan tampilan power point yang tidak menggunakan gambar. Tujuannya agar anak (mahasiswa disabilitas –red) dapat mendeskripsikan atau membaca materi yang saya berikan. Selain itu mahasiswa disabilitas harus mampu menggunakan teknologi yang ada saat ini, seperti screenreader atau Non Visual Desktop Access (NVDA). Agar memudahkan mereka untuk mengakses materi secara mandiri.”
Bagaimana kriteria kelulusan dan ujian akhir bagi mahasiswa disabilitas di Prodi PLB?
“Untuk lulusan didasarkan pada nilai batas bawah atau nilai C. Namun ujian yang diberikan sesuai dengan kondisi mahasiswa tersebut. Saya contohkan, mata kuliah membaca dan menulis braille (jenis sistem tulisan sentuh yang digunakan tunanetra –red), siswa harus membaca tulisan braille tetapi kriteria ditingkatkan. Membaca cepat braille dalam waktu satu menit harus memperoleh 35 kata. Sedangkan bagi mahasiswa non disabilitas membaca dalam satu menit harus memperoleh minimal 20 kata.”
Bagaimana peluang pekerjaan untuk lulusan PLB nantinya?
“Lulusan mahasiswa menjadi calon guru professional, asisten peneliti, tenaga ahli di bidang pendidikan khusus. dan wirausahawan. Adapun mahasiswa disabilitas juga menyesuaikan dengan yang saya sebutkan di atas. Secara umum mahasiswa disabilitas bekerja sebagai guru di Sekolah Luar Biasa.”
Bagaimana proses belajar bagi mahasiswa PLB, khususnya mahasiswa disabilitas?
“Mahasiswa disabilitas belajar dibantu oleh teman sekelas dalam proses pembelajaran atau saat mengerjakan tugas. Apabila teman sekelas tidak dapat membantu, UNS menyediakan Unit Pusat Studi Disabilitas (PSD) untuk membantu mengatasi kesulitan atau hambatan yang dialami mahasiswa disabilitas dalam belajar, mengakses informasi hingga mendampingi sampai mahasiswa tersebut menyelesaikan studi.”
Adakah hal yang menjadi kendala dalam kegiatan belajar mengajar bagi mahasiswa disabilitas?
“Ada, apalagi saat pembelajaran daring selama masa pandemi. Materi yang disampaikan kurang maksimal diterima oleh peserta didik.”
Adakah pengalaman berkesan selama mengajar di Prodi PLB bersama mahasiswa disabilitas?
“Sangat banyak pengalaman yang berkesan saat mengajar, salah satunya melihat dan membimbing mahasiswa disabilitas untuk dapat mengembangkan bakatnya di bidang akademik, seni, dan olahraga. Mahasiswa disabilitas dapat memperoleh prestasi yang belum tentu didapatkan mahasiswa non disabilitas, apabila mereka memperoleh pendampingan yang tepat. Contohnya mahasiswa tunanetra yang berhasil memperoleh medali perak pada kejuaraan Asian Paragames yang lalu.”
Bagaimana harapan narasumber, khususnya untuk mahasiswa disabilitas?
“Harapannya, mahasiswa dapat menyeleaikan studi di Prodi PLB dan dapat hidup secara mandiri pada saat hidup bermasyarakat. Selain itu mahasiswa disabilitas harus dapat mandiri secara ekonomi dan dapat bekerja sesuai dengan bidang yang diminati.”
Reporter : Wigati Hidayana Fajri
Editor : Aliffia Khoirinnisa