Presiden BEM UNISSULA Dikritik Atas Lambatnya Respons Kenaikan UKT

LPM Pabelan

UMS, pabelan-online.com – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) dituding tidak becus dalam merespons isu kenaikan UKT. Tudingan tersebut diunggah oleh akun Instagram @unissula.melawan pada 15 Oktober 2024 dan menuai berbagai reaksi di kalangan mahasiswa.

Akun Instagram @unissula.melawan mengunggah postingan berisi bentuk protes yang diajukan kepada BEM UNISSULA dan Ketua Senat Mahasiswa. Dalam unggahan tersebut menunjukkan bahwa BEM UNISSULA dan Ketua Senat Mahasiswa dirasa tidak becus dalam merespons kenaikan UKT angkatan 2024.

Dalam unggahan tersebut juga dirasa menjadi sebuah bentuk kemunduran dari integritas Presiden BEM dan Ketua Senat UNISSULA, yang seharusnya menjadi penyambung lidah bagi mahasiswa justru tunduk kepada kartel birokrat UNISSULA.

Namun, ketika reporter pabelan-online.com melakukan konfirmasi kepada Presiden BEM UNISSULA, Muhammad Ferry, membantah jika unggahan tersebut mengandung kesalahan informasi. Ia turut menyampaikan jika kenaikan UKT hanya berlaku untuk mahasiswa baru yang masuk pada tahun ajaran 2025/2026, sedangkan mahasiswa tahun 2021 sampai tahun 2024 tidak mengalami kenaikan UKT.

Ferry menuturkan, BEM bersama Kajian Aksi dan Strategis (Kastrat) tengah mengadakan kajian bersama BEM Fakultas dan berencana mengadakan audiensi dengan pihak terkait, serta akan merilis pernyataan resmi.

“Untuk saat ini BEM Keluarga Mahasiswa (KM) sedang membuat kajian bersama BEM Fakultas untuk segera kita audiensikan dengan pihak-pihak terkait, nanti kita juga adakan press release,” ujarnya melalui chat WhatsApp, Jumat (18/10/2024).

Pada hari yang sama setelah reporter pabelan-online.com berhasil mewawancarai Presiden BEM Unissula, akun @unissula.melawan kembali mengunggah postingan pada 18 Oktober 2024 yang menyebut bahwa kenaikan UKT yang diprotes ternyata berlaku bagi mahasiswa angkatan 2025/2026.

Pada kesempatan lain, reporter pabelan-online.com berhasil menghubungi admin akun Instagram @unissula.melawan, yang menyamarkan namanya dengan sebutan Alek Malaka untuk diwawancarai terkait hal itu.

Alek menyampaikan bahwa, postingan yang ada di Instagram @unissula.melawan merupakan bentuk kekecewaan terhadap Presiden BEM dalam merespons kenaikan UKT tahun ajaran baru 2025/2026. Seharusnya BEM yang memiliki fungsi untuk menjadi penyambung lidah bagi mahasiswa dengan pihak kampus, kini malah seakan-akan buta dengan hal tersebut.

“Disini saya atau bahkan mewakili mahasiswa yang lain, merasa Presiden BEM kita justru memilih untuk diam, ini kan suatu bentuk ketidakmampuan Presiden BEM kita dalam menanggapi isu-isu seputar kampus,” ujarnya, Minggu (20/10/2024).

Alek juga menyayangkan kenaikan UKT yang terjadi setiap tahun tanpa disertai peningkatan kualitas fasilitas kampus. Ia menambahkan bahwa, meskipun UKT untuk angkatan 2025 mengalami kenaikan, serta dari tahun 2021 hingga 2024 UKT terus meningkat setiap tahunnya, fasilitas kampus justru tidak menunjukkan adanya peningkatan.

Selain itu, Alek menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana. Menurutnya, kenaikan UKT seharusnya sejalan dengan peningkatan sarana, prasarana, serta kualitas pengajaran dari dosen.

“Kalau bisa jangan transparansi tok, tapi memang sekiranya anggaran yang digelontorkan untuk apa, ya harus gelontorkan juga sesuai dengan transparansi dana yang dikeluarkan,” ungkapnya.

Alek menutup wawancaranya dengan harapan, Presiden BEM lebih tegas dan cepat tanggap terhadap isu-isu kampus, serta mendengarkan aspirasi mahasiswa tanpa harus menunggu aksi di media sosial. Hal itu ia sampaikan melihat lambatnya respons dan tindakan dari BEM terhadap setiap isu.

“Dan setiap aspirasi mahasiswa harus didengarkan dan diaudiensikan, atau bila memang aspirasinya itu baik ya langsung dieksekusi. Jangan tunggu kita sebagai mahasiswa membuat postingan dulu baru gerak,” tutupnya, Senin (21/20/2024).

Reporter: Ridhwan Nabawi

Editor: Ferisa Salwa Adhisti

 

 

Also Read