UMS, Pabelan-online.com – Kebakaran pada Asrama Kampus 2 Universitas Negeri Padang (UNP) yang berlokasi di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat. Kebakaran terjadi pada Sabtu, 4 November 2023, lalu.
Melansir dari news.okezone.com, berdasarkan keterangan Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) dan Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Damkar Kota Padang, Sutan Hendra menyatakan memang benar terjadi kebakaran asrama UNP dan pihaknya telah menerima laporan sekitar pukul 19.53 WIB.
Setelah menerima informasi, pihaknya segera merespon laporan dan beranjak ke lokasi kebakaran dengan melibatkan 9 unit mobil pemadam kebakaran serta 75 personel damkar.
“Setelah mendapat informasi tersebut kita segera menuju ke lokasi kebakaran pada pukul 20.00 WIB,” ujarnya, Sabtu (4/11/2023).
Lebih lanjut Sutan Hendra menjelaskan, seorang saksi mata yang merupakan mahasiswa UNP yakni M.Irsad mengatakan bahwa ia mendengar suara ledakan dan terlihat adanya api dari dalam ruangan asrama tersebut.
Berdasarkan infromasi yang telah didapatkan, lokasi kebakaran berupa 8 ruangan yang memiliki luas kurang lebih berkiasr 100 x 57 meter persegi. Akibat terjadinya kebakaran asrama tersebut, UNP mengalami kerugian mencapai Rp 1 Miliar.
“Tidak ada korban jiwa, namun ruangan lantai dua tersebut hangus terbakar, penyebab kebakaran belum kita ketahui,” pungkasnya.
Seorang mahasiswa UNP bernama Sugri yang dihubungi oleh reporter pabelan-online.com juga memberikan tanggapannya atas kebakaran asrama atau Mess UNP yang dahulu pernah dijadikan sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 pada 2020 lalu.
Sugri juga sangat menyayangkan adanya kebakaran di kampusnya dengan kerugian yang cukup besar. Musibah ini tidak bisa diprediksi, tetapi ia sangat mengapresiasi masyarakat, mahasiswa, dan satpam yang bahu-membahu dalam proses memadamkan api.
“Menurut sumber yang saya lihat. Para warga juga membantu mengamankan barang supaya tidak ikut terbakar dan memperparah. Karena banyak dari barang-barang itu merupakan barang yang mudah terbakar,” ungkap Sugri, Sabtu (11/11/2023).
Ia juga berharap dengan kejadian ini, maka kampus perlu menyediakan alat pemadam api di setiap ruangan yang terpakai. Hal ini untuk menghindari menangani jika ada kejadian serupa yang tidak diinginkan. Bukan hanya alatnya saja, ia berharap civitas academica juga dibekali mitigasi bencana.
“Setiap civitas academica harus tahu cara menggunaan alat pemadam api, agar jika suatu saat hal serupa terjadi ditempat lain, kita tidak perlu panik dan bisa mengatasi dengan bijak,” harapnya.
Reporter: Hikma Agma Titan Shannia
Editor: Aisyah Fayi Ivana