UMS, pabelan-online.com – Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Senin 4 September 2023. Kejadian tersebut dipicu lantaran lokasi kampus berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Aksi demontrasi ini, lanjutan dari aksi pada Rabu, 30 Agustus 2023 atas penolakan terhadap lokasi bangunan tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, di Genting Gerbang.
Dilansir dari lintasgayo.com, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Fauzan, mengungkapkan bahwa TPA yang ada di Genting Gerbang Mulie Jadi Aceh Tengah, tidak layak jika berdampingan dengan perguruan tinggi untuk proses perkuliahan.
“Mahasiswa mengeluhkan adanya bau yang tidak sedap saat menjalani proses belajar mengajar, sehingga adanya bau tak sedap tersebut mengganggu proses pembelajaran,” ungkapnya, Senin (4/9/2023).
Lebih lanjut, Fauzan mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Ia berharap bahwa mahasiswa dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat terkait perkuliahan yang nyaman bagi mahasiswa.
“Juga TPA yang berada di dekat kampus agar dipindahkan ke lokasi lain agar mahasiswa dapat belajar dengan tenang,” harapnya.
Dihubungi oleh tim reporter pabelan-online.com Muhammad Husaini, selaku koordinator aksi mengungkapkan bahwa, telah melakukan audiensi sebanyak tiga kali namun belum ada tanggapan dari pihak terkait, sehingga aksi demonstrasi pertama terjadi pada Rabu, 30 Agustus 2023 lalu, dan aksi kembali dilakukan pada Senin, 4 September 2023.
“Hasil aksi kemarin kuliah diliburkan selama satu minggu dan dibentuk tim kecil untuk menyelesaikan masalah yang terdiri dari eksekutif, legislatif, pimpinan kampus, alumni serta mahasiswa aktif,” Ungkapnya, Selasa (5/9/2023).
Mahasiswa menuntut agar proses pembelajaran yang sebelumnya berada di kampus 3 Genting Gerbang, untuk diizinkan pindah berkuliah di kampus 1 dan kampus 2 yang berlokasi di kota.
Selain masalah kondisi tempat proses pembelajaran yang berdekatan dengan TPA sampah, mahasiswa juga mengeluhkan jarak akses ke lokasi yang menempuh waktu antara 40-60 menit apabila ditempuh dari kota.
“Jika kesepakatan yang kami tawarkan yaitu pindah kampus tidak diindahkan oleh pihak Pemerintah Daerah juga Rektorat, maka seluruh mahasiswa siap mogok kuliah.” tegasnya, Selasa (5/9/2023).
Reporter : Kholisa Nur Hidayah
Editor: Ramadhani Nisa