Pemilihan Rektor UNS dalam Progres, Mahasiswa Butuh Rektor yang Berorientasi Mahasiswa

LPM Pabelan

UMS, Pabelan-online.com- Universitas Sebelas Maret (UNS) sedang melakukan proses pemilihan rektor baru untuk menggantikan PLT yang ada. Namun, di sisi lain mahasiswa justru pasif terhadap pemilihan rektor baru.

Hingga kini, Universitas Sebelas Maret (UNS) masih menggunakan Pelaksana Tugas (PLT)  sebagai pengganti rektor yang disebabkan oleh kasus korupsi rektor sebelumnya. Rencana pemilihan rektor baru masih dalam masa pelaksanaan.

Dihubungi reporter Pabelan-online.com, Mohammad Jamin selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) menjelaskan bagaimana prosedur bakal calon rektor yang baru. Dimulai dari melakukan penjaringan para bakal calon rektor yang memenuhi syarat administrasi, kemudian dilanjutkan dengan penyaringan bakal calon rektor, lalu seleksi dari warga kampus dan uji publik.

Selanjutnya, bakal calon rektor yang terpilih itu akan disaring menjadi tiga yang disebut dengan calon rektor. Tiga calon rektor tersebut kemudian akan mempresentasikan hasil visi, misi, dan program kerja yang akan diterapkan, hingga pemilihan dan pelantikan rektor baru yang akan dilaksanakan pada 8 Agustus 2024 mendatang.

“Pemilihan dilakukan oleh Majelis Wali Amanat dengan cara musyawarah mufakat, jika jalan tersebut tidak tercapai, maka akan dilakukan dengan pemungutan suara atau voting,” jelas Jamin, Senin (10/06/2024).

Pemilihan calon rektor ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 56 Tahun 2020 tentang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) UNS dan Peraturan Majelis Wali Amanat (PMWA) nomor 1 tahun 2024 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor UNS.

Jamin menyebutkan, bahwa dalam proses pemilihan ini panitia membuka kanal mwa.uns.ac.id sebagai wadah warga kampus maupun masyarakat yang ingin mengajukan pengaduan calon rektor. Kanal tersebut berisi semua informasi dan transparansi dari MWA itu sendiri.

“Jadi, informasi apapun didapatkan di situ, termasuk pengaduan asal disertai bukti dan tidak memfitnah,” tambahnya.

Dengan menjalankan proses pemilihan rektor yang ada, Jamin berharap agar pemilihan ini berjalan dengan sukses, sesuai aturan dan prinsip yang ada. Sehingga nantinya akan menghasilkan rektor yang mempunyai legitimasi, landasan hukum, dan moral yang kuat.

“Semoga UNS akan melaju dengan prestasi yang lebih baik,” harapnya.

Raffi Rangga Kusworo Permana, mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa UNS merasa pemilihan rektor tersebut tidak penting, sebab ia tak merasakan adanya dampak dari peran rektor itu sendiri. Kondisi kampus yang seringkali digunakan sebagai tempat pembuangan barang-barang bekas perkuliahan tidak mencerminkan UNS dengan predikat sepuluh besar universitas terbaik di Indonesia.

“Mau siapapun rektornya, sepertinya tidak terlalu penting, karena kampus kami tetap akan seperti itu, seperti tempat pembuangan akhir,” ungkap Raffi, (12/06/2024).

Ia berharap, nantinya rektor baru yang akan terpilih berkenan untuk berkunjung dan tidak abai dengan kampus cabang, sehingga tidak ada ketimpangan dengan kampus induk.

“Kami kampus cabang merasa dianaktirikan, kami tidak mendapatkan fasilitas yg sama. Padahal kewajiban membayar UKT dan SPI kami sama dengan kampus pusat, tapi secara hak sangat memprihatinkan,” tambahnya di akhir wawancara.

Reporter: Ivana Sarah Azaria

Editor: Muhammad Farhan

Also Read