Reporter: Taufik
Mahasiswa peserta Outbond Leadership Training Champ (OLTC) 2014, Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro (KMTE), keluhkan besarnya biaya dan kurang sepadannya fasilitas yang panitia berikan kepada peserta.
Biaya senilai Rp 175.000 per peserta yang diwajibkan untuk mengikuti kegiatan dinilai mahal oleh mahasiswa. Sebagian besar peserta merasa biaya yang ditentukan tersebut tidak sepadan dengan fasilitas dan agenda-agenda pengakraban yang telah dilaksanakan di Sekipan, Karanganyar, pada 26-28 September 2014 lalu tersebut.
.Salah satu peserta OLTC, Roni, mengatakan biaya malam kebersamaan (makrab) tersebut dinilai lebih mahal dengan kegiatan serupa oleh program studi lainnya. Ia menambahkan bahwa tujuan makrab yang semula untuk pengakraban tidak terkesan akrab namun justru tegang.“Biayanya sangat mahal, dibandingkan dengan jurusan lain, saya rasa ini yang paling mahal ditambah lagi kegiatannya terkesan kaku, harusnya senang-senang tapi menjadi tegang,” ungkapnya, Selasa (30/09).
Selaku Ketua Umum KMTE sekaligus penanggung jawab OLTC 2014, Rehang Wuryanduri, mengutarakan biaya kegiatan tersebut sebenarnya sudah sesuai dengan fasilitas yang panitia berikan kepada peserta. Dikarenakan konsep kegiatan OLTC berbeda dengan kegiatan Keluarga Mahasisawa (KAMA) di fakultas teknik lainya. “Memang dibandingkan KAMA yang lain, biaya kegiatan kita termasuk yang paling mahal, tetapi ini karena acara OLTC itu sendiri memang berbeda dari berbagai aspek, baik dari segi persiapan, konsep sampai teknis di lapangan kita sudah pertimbangkan sebelumnya,” jelasnya, Kamis (02/10).
Rehang terbuka bagi mahasiswa yang merasa keberatan dengan fasiltas OLTC dan ingin komplain kepada panitia. “Untuk mahasiswa yang merasa keberatan dengan harga segitu sebenarnya perlu di klarifikasi ulang dari segi apa yang kurang sepadan, sehingga bisa juga sebagai evaluasi kami kedepannya,” tutup Rehang.
Editor: [VD]
