Raih Juara HackFest 2024, Mahasiswa ITB Ciptakan Aplikasi Pelacak Gula Darah

LPM Pabelan

UMS, pabelan-online.com – Tim Mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) raih juara dalam kompetisi Hackathon HackFest 2024. Inovasi yang dihadirkan yaitu sebuah aplikasi pelacak gula darah bagi penyandang diabetes.

Melansir dari laman detik.com, komunitas berbasis teknologi tingkat universitas Google Developer Student Club (GDSC) yang berada di bawah naungan Google Developers mengadakan HackFest sebagai bagian dari persiapan menuju Google Solution Challenge. Pada awal bulan Desember tahun 2023, GDSC Indonesia membuat sebuah perlombaan Hackathon bagi seluruh GDSC di Indonesia dengan nama HackFest 2024.

Salah satu tim yang menoreh prestasi dalam ajang HackFest 2024 adalah Tim AMN dari mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meraih juara dua. Tim yang beranggotakan empat mahasiswa, yakni Michael Leon Putra Widhi, Austin Gabriel Pardosi, Margaretha Olivia Haryono, dan Go Dillon Audris berhasil meraih juara dengan aplikasi inovatif bernama Glutara.

Dalam aplikasi tersebut terdapat fitur (karakteristik – red) seperti mencatat penggunaan insulin, pengingat waktu minum obat, monitoring pola makan, beserta aktivitas yang dilakukan pengguna agar penyandang diabetes dapat lebih mudah menjaga pola hidupnya.

Tim ini mengikuti kompetisi dengan membangun sebuah inovasi Internet of Things (IoT) yang bertujuan untuk membantu penyandang diabetes dalam melakukan pemantauan kadar gula darah.

Tercatat pada HackFest 2024, sebanyak 650 tim GDSC dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi memeriahkan kompetisi ini.

Dihubungi oleh reporter pabelan-online.com, Michael Leon Putra Widhi, salah satu anggota Tim AMN mengungkapkan pembuatan inovasi IoT muncul karena banyak penyandang diabetes di lingkungan sekitarnya. Selain itu, melalui survei dan wawancara Tim ITB menemukan masalah mengenai penyandang yang kesulitan dalam memonitor gula darah secara rutin dan lalai dalam menjaga pola hidup di tengah kesibukannya.

“Kami sendiri memiliki concern (perhatian – red) untuk membantu para penderita diabetes yang berada jauh dari asalnya untuk dapat memperoleh pertolongan pertama jika sesuatu yang tak terduga terjadi,” ungkapnya, Kamis (22/02/2024).

Lanjutnya, Tim ITB berhasil menciptakan sebuah inovasi IoT bernama Glutara yang memungkinkan penyandang diabetes untuk memantau kadar gula darah secara langsung tanpa melakukan penusukan jarum.

Ia menambahkan, ada berbagai tantangan dalam mengembangkan inovasi IoT dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga dalam pengerjaannya, mereka memanfaatkan waktu liburan karena sudah kembali ke daerah asal saat kompetisi berlangsung.

“Tantangan lain, kami sebelumnya belum pernah terjun langsung ke IoT. Jadi ini benar-benar pertama kali bekerja sama,” tutupnya.

 

Repoter: Syifana Putri Yustisiana Pramesti

Editor: Kania Aulia Nazmah Nabilla

Also Read