UMS, pabelan-online.com β Meski masih dalam keadaan pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil melaksanakan prosesi akreditasi yang dilakukan secara online dengan hasil yang memuaskan.
Sebelumnya, Perpustakaan UMS telah merencanakan untuk melakukan visitasi (kunjungan βred) akreditasi pada 26 Maret 2020 yang lalu. Namun, karena terjadi Kondisi Luar Biasa (KLB) di Solo, akhirnya acara visitasi tersebut ditunda.
Kemudian pada awal Juni 2020 diberitahukan bahwa visitasi dapat dilakukan secara online, lalu Perpustakaan UMS kembali mengajukan proses permohonan akreditasi melalui online dan baru dilaksanakan pada 27 Juni 2020 lalu.
Maria Husnun Nisa selaku Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan dan Pengembangan Sistem Perpustakaan UMS menjelaskan, bahwa agenda yang pertama dilakukan adalah sambutan dari Rektor UMS, Sofyan Anif dan Kepala Perpustakaan UMS, Mustofa.
Kemudian dilakukan persentasi oleh Kepala Perpustakaan UMS dan pemutaran video profil. Setelah itu, barulah dilakukan proses akreditasi bukti-bukti fisik dari akreditasi Perpustakaan UMS. Maria menambahkan, bahwa yang membedakan antara luring dan daring adalah media yang digunakan.
βJika luring atau tatap muka kan para asesor datang ke sini memverifikasi borang, kemudian melihat-lihat perpustakaan. Sedangkan secara online, para asesor tidak datang ke sini, tetapi melakukan proses verifikasi daring dan tetap melihat suasana perpustakaan secara live memakai video live streaming,β tambahnya, Senin (6/7/2020).
Proses akreditasi tersebut dilakukan dengan memakai platform Zoom Meeting. Sebelum proses akreditasi online dilakukan, asesor melakukan verifikasi dari bukti-bukti fisik yang telah dikirimkan sebelumnya. Jika bukti-bukti fisik tersebut dirasa kurang, para asesor kembali melakukan proses verifikasi yang dilakukan secara online.
Lebih lanjut lagi, Maria mengungkapkan hasil sementara dari proses akreditasi yang telah dilakukan. Menurut Maria, hasilnya sangat memuaskan.
Baca Juga:Β FIK Menyapa: Pelaksanaan Pembelajaran PBL Daring di Masa Pandemi
Ia juga menjelaskan mengenai faktor-faktor yang berperan penting dalam penilaian. Dalam akreditasi online ini memverifikasi enam komponen, yakni komponen koleksi, sarana dan prasarana, layanan, sumber daya manusia, manajemen atau penyelenggaraan dan pengelolaan, dan penguat yang mana salah satunya ialah prestasi.
Maria mengatakan bahwa para asesor yang melakukan penilaian memberikan respons positif terkait proses akreditasi online yang dilakukan Perpustakaan UMS. Meski tidak dilakukan secara tatap muka, merekaΒ (asesor-red) dapat melihat Perpustakaan UMS secara keseluruhan.
βAsesor sangat puas dengan proses akreditasi online kemarin, karena sesuai ekspektasi mereka dan dapat memverifikasi secara lancar,β ungkap Maria kepada tim Pabelan Online.
Terakhir, Maria mengungkapkan bahwa proses akreditasi secara online baru pertama kali dilakukan di Perpustakaan UMS. Perpustakaan UMS juga menjadi perpustakaan pertama di Indonesia yang melakukan proses akreditasi secara online dengan dana mandiri.
Dihubungi via WhatsApp, Alfrisa Renuat, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UMS mengatakan, bahwa Perpustakaan UMS sendiri sudah berperan sangat baik dan membantu bagi mahasiswa.
Ia juga menanggapi perihal proses akreditasi secara online yang telah dilakukan. Menurutnya, sebagai mahasiswa yang awam terhadap informasi tersebut, ia berpendapat bahwa yang dilakukan oleh Perpustakaan UMS sudah sangat bagus dengan mempertahankan akreditasinya.
Ia juga berharap agar kedepannya Perpustakaan UMS bisa menyediakan banyak buku baru dan memperbanyak referensi buku-buku bacaan. Ia mengatakan, sebaiknya pihak Perpustakaan UMS lebih sering lagi untuk mengimbau mahasiswa yang meminjam buku terkait tenggat waktu peminjaman.
βSemoga bisa mempertahankan prestasinya dengan akreditasi yang dimiliki dan tetap menjaga kualitas,β harap Ica, sapaan akrabnya, Kamis (9/7/2020).
ReporterΒ Β Β Β Β Β Β Β : Novali Panji Nugroho
EditorΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Rifqah