BEM UNS Tolak Pemberian UNS Award Kepada Menpora

LPM Pabelan

UMS, pabelan-online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) menolak rencana pemberian penghargaan UNS Award kepada Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), dalam peringatan Dies Natalies ke-47. Salah satu alasannya berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi beberapa saat lalu.

Melansir dari laman instagram @bemuns, menyebutkan bahwa rencana pemberian penghargaan UNS Award kepada Menpora Zainudin Amali berupa ‘Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha’ dalam peringatan Dies Natalies ke-47 sangat tidak tepat.

Menurutnya, UNS Award berupa ‘Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha’ merupakan sebuah penghargaan tertinggi kepeloporan dalam pengembangan kemasyarakatan dan kemanusian bidang keolahragaan nasional Indonesia, sedangkan Zainudin Amali tidak ada kesesuaian konteks dengan penghargaan tersebut.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan penolakan BEM UNS tersebut. Pertama, tidak adanya parameter yang jelas dalam pemberian penghargaan.

Kedua, tidak cukupnya prestasi Zainudin Amali yang berkaitan dengan pengembangan kemasyarakatan dan kemanusian bidang keolahragaan nasional Indonesia. Menurutnya, Menpora cenderung mengelola sebagian cabang olahraga saja dan sempat lalai atas peraturan Anti Doping yang disepakati dunia. Ketiga, akan terjadi implikasi unsur politis atas pemberian penghargaan tersebut.

Keempat, Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan, Zainudin Amali dengan terbuka memberikan pernyataan, bahwa suporter merupakan aktor yang bersalah, tanpa melihat bahwa ada keterlibatan aparat dalam tragedi tersebut.

Kelima, Zainudin Amali selaku Menpora, saat ini belum sepenuhnya menggunakan otoritasnya untuk menuntaskan tanggung jawabnya atas Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan dan memilih wacana mundur sebagai Menpora.

Lanjutnya, hal tersebut berpotensi pada nama baik UNS yang dipertaruhkan. Hal ini karena Zainudin Amali belum menuntaskan tanggung jawabnya atas Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan.

Dihubungi oleh reporter pabelan-online.com, Hilmi Ash Shidiqi mewakili BEM UNS membenarkan, bahwa yang menjadi alasan adanya penolakan dari BEM UNS yaitu karena adanya kelalaian rektor yang memberikan penghargaan tersebut, tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada senat.

“Kami menolak, karena penghargaan tersebut terkait kepeloporan dalam pengembangan kemasyarakatan dan kemanusian di bidang keolahragaan. Sedangkan ketika beliau (Zainudin Amali – Red) menjabat sebagai Menpora terjadi tragedi besar yaitu Kanjuruhan dimana beliau sendiri gagal dalam bertanggung jawab terhadap tragedi tersebut,” ungkapnya, Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, bahwa BEM UNS saat ini sudah memberikan surat penolakan secara langsung kepada rektor, ketua senat akademik, dan juga ketua Majelis Wali Amanat (MWA). Hal tersebut mendapat respon dari pihaknya dan BEM UNS telah berdialog secara langsung.

“Surat itu berisi tentang pembatalan penghargaan tersebut dan hingga saat ini masih dalam tahap pertimbangan yang lebih lanjut. Harapannya, kami selaku mahasiswa supaya penghargaan kepada Zainudin Amali ini tidak diberikan,” tutupnya.

Zelika Fernanda Sari selaku Mahasiswa Umum UNS Prodi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menyetujui pernyataan BEM UNS tersebut. Menurutnya, dalam konteks penghargaan dengan tindakan Menpora tidak signifikan.

“Namun, jika memang ada kelebihan yang kian membuat kampus memberikan gelar penghargaan tersebut dengan aspek yang lain, mungkin saja sehingga kampus memberikan gelar,” ungkapnya, Senin (6/3/2023).

 

Reporter : Nimas Ayu Sholehah

Editor: Anisa Fitri Rahmawati

Also Read