UMS, pabelan-online.com — Salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) diduga membawa kabur uang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Airlangga Orchestra sebesar Rp50 juta. Permasalahan itu ramai dibicarakan di sosial media X yang ditulis oleh Ketua Airlangga Orchestra periode 2024, pada 30 September 2024.
Mahasiswa tersebut, diketahui berinisial SJ D4 Prodi Teknik Radiologi Pencitraan angkatan 2021. Pada saat melakukan aksinya itu ia menjabat sebagai bendahara di kepengurusan periode tahun 2023. SJ diduga menghilang dari tanggung jawab sejak Januari 2024 setelah menjabat sebagai bendahara UKM tersebut.
Dilansir dari X @alifrmdhn_, Ketua UKM Airlangga Orchestra Periode 2024, Alif Ramadhan menjelaskan kronologi hilangnya uang kas tersebut. Alif menyebutkan bahwa ia berusaha menghubungi SJ, namun terduga pelaku berdalih belum berada di Surabaya.
“Ketika dihubungi, berdalih belum di Surabaya,” ucap Alif.
Diketahui, mahasiswa yang diduga membawa kabur uang tersebut saat ini masih aktif dalam keorganisasian kampus. Ia kini menjabat sebagai Menteri Aktif Koordinator Kemahasiswaan BEM Vokasi UNAIR 2024.
Alif kemudian meminta bantuan pihak prodi untuk memanggil SJ. Awalnya, pihak prodi membantu, namun SJ kembali berdalih tidak dapat hadir karena sedang berada di luar kota.
Alif mengungkapkan bahwa, pihak prodi meminta agar kasus ini ditahan untuk menjaga nama baik UNAIR. Namun yang mengejutkan, prodi justru memberikan izin PKL kepada SJ tanpa mengonfirmasi hal ini kepada Alif.
Dalam cuitan yang Alif tulis di laman akun X, ia menyebutkan bahwa pihak prodi kemudian angkat tangan. Sehingga ia harus meneruskan kasus ini dengan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) untuk mendiskusikan solusinya.
“Saya berkomunikasi dengan Ditmawa dan dipanggil untuk menghadap, yang saya kira untuk mendapatkan saran terkait penyelesaian kasus ini,” ujar Alif.
Namun, ia menduga telah menerima perlakuan yang kurang mengenakkan, dan Ditmawa menyatakan bahwa masalah tersebut tidak dapat mereka urus.
Ketua baru UKM Orchestra tersebut mengaku belum mendapatkan tindakan lanjutan dari Prodi, Ditmawa, maupun pihak akademik. Alif juga membagikan riwayat transaksi yang diduga dilakukan oleh SJ, yang terbaru SJ dikabarkan berada di Jakarta dan telah memblokir akun Instagram Alif.
Ditemui langsung oleh reporter pabelan-online.com, Rasya selaku aktivis UKM di Universitas Muhammadiyah Surakarta mengutarakan pandangannya terkait isu tersebut. Ia cukup menyayangkan respons lambat dari pihak prodi maupun kampus dalam menangani kasus ini.
Ia menyayangkan pihak prodi maupun pihak kampus yang tidak mengambil tindakan dengan cepat dan memberikan solusi yang dirasa kurang efektif. Ia merasa hal itu menimbulkan rasa kecewa dari pihak mahasiswa dan hanya menunda masalah tanpa penyelesaian yang pasti.
“Semoga segera diberi kepastian dan titik terang,” harap Rasya, Jumat (10/10/2024).
Reporter: Kilau Aurum
Editor: Ferisa Salwa Adhisti