Sebagai lembaga pendidikan, kampus terkadang tidak terlepas dari sebuah permasalahan internalnya masing-masing. Hadirnya permasalahan internal tersebut berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pihak kampus, yang mungkin juga berdampak pada mahasiswa.
Mahasiswa yang memiliki peranan strategis hadir sebagai pengawal atas permasalahan di internal kampusnya. Hal ini sebagai upaya pengingat bagi kampus agar dapat berbenah kembali kepada jalur yang tepat sesuai semestinya.
Hal ini pula yang dilakukan aktivis mahasiswa Polteknik Kota Malang (Poltekom) sebagai upaya melakukan pengawalan atas permasalahan di kampusnya pada beberapa pekan lalu, berkaitan dengan isu tanggungan gaji dosen yang tidak dipenuhi dan berdampak kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengajar.
Permasalahan tersebut sangatlah serius. Oleh karena itu, perlunya perhatian dari berbagai pihak agar pihak kampus segera mencari alternatif penyelesaian dan melakukan evaluasi supaya dosen yang sebelumnya mengalami tunggakan gaji bisa mendapatkan haknya kembali.
Sebagai tenaga pendidik, sudah seharusnya mereka mendapatkan hak setelah melakukan kewajibannya, yaitu memberikan pengajaran terhadap mahasiswanya.
Keberhasilan mahasiswa tidak terlepas dari bimbingan tenaga pendidik, dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika hak tenaga pendidikan saja tidak terpenuhi ataupun disepelekan, bagaimana kampus nanti ke depannya memenuhi kebutuhan dan hak mahasiswanya?
Diharapkan baik yayasan maupun direksi kampus segera berbenah diri menuntaskan permasalah yang terjadi. Karena kejadian itu bukan berdampak terhadap tenaga pengajar dosen saja, akan tetapi mahasiswa yang sudah seharusnya mendapatkan hak pendidikan jadi terhambat atas kurangnya tenaga pendidik di kampusnya.
Di sisi lain, mahasiswa jangan surut atas pengawalannya terhadap permasalahan internal di kampusnya. Nantinya diharapkan permasalahan ini selesai dan mahasiswa dapat melanjutkan pembelajarannya dengan pendidik secara optimal.